Indra Keberagamaan (29)

keseimbangan
keseimbangan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Hamdan Juhannis

Hajinews.id – Saya memulai dengan sedikit teori, tidak apa-apa kan? Pembacaan saya pada teori-teori sosiologi dalam mencermati dinamika masyarakat, tujuannya adalah menguatkan mengapa masyarakat itu ada dan bertahan sebagai kerumunan yang terorganisir, karena di sana ada “equilibrium” (keseimbangan).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saya ingin berceloteh tentang keseimbangan. Saya melihat hidup ini intinya keseimbangan. Semua proses yang terjadi adalah dalam rangka untuk keseimbangan. Saat prof. Irawan mengeritik celoteh saya, saya menempatkannya dalam konteks untuk keseimbangan; mencegah pendangkalan, meskipun tidak perlu terlalu dalam untuk coretan singkat.

Seorang teman kuliah yang juga Filosof, Amir Faqihuddin, bahkan secara terbuka mendukung Prof. Irawan, bahwa coretan saya yang meskipun dianggap celoteh, perlu diseimbangkan dengan jalan keluar dari “malapetaka eksistensial” berupa ancaman dekandensi moral dan disrupsi peradaban, bukan hanya semata pemaparan akan tumpukan problem sosial. Sampai saya garuk-garuk kepala beberapa lama untuk memahami dalamnya makna kalimat dari teman kuliah saya ini.

Yang tidak kalah menarik, usulan dari seorang dokter senior, Dr. Rachmat Latief, yang juga murid dari Prof. Irawan bahwa indra keberagamaan sejatinya mencium fenomena sosial kemasyarakatan dalam ragam bentuk dan tingkatan. Namun yang lebih penting dalam memainkan indra itu, perlu keseimbangan fungsi. Dr. Rachmat membaginya menjadi indra fisik dan non-fisik. Fungsi indra ini harus saling terkoordinasi dengan baik.

Saya menangkap maksud dari beliau, bahwa bila penciuman lebih dominan, maka yang menonjol adalah kehidupan yang serba berbau. Bila pendengaran lebih dominan, maka yang lebih menonjol adalah suara, termasuk suara sumbang. Bila penglihatan yang lebih menonjol kehidupan ini ibarat panorama.

Menurutku, peran indra fisik sering sangat tidak seimbang dengan indra non-fisik, yang justeru menentukan derajat keberagamaan kita. Peran hati sebagai motor indra non-fisik sering tidak teroptimalkan daya kerjanya. Banyak yang tidak ingin tanya “kata hatinya”. Efeknya, banyak yang “menyalahi kata hati.” Hati-lah yang menjadi kunci berjalannya keseimbangan diri. Karena di dalam hati itu terdapat esensi yang disebut: nurani. Nurani inilah yang tidak bisa berbohong.

Nurani-lah yang merekam dan menjadi pembisik dari seluruh peran-peran indra dalam mempraktekkan keseimbangan perilaku. Nurani bukan sekadar “alarm” perilaku sosial, tapi penilai dari derajat sebuah perilaku. Meskipun indra pengucapan anda mengatakan itu benar, tapi nurani bisa memastikan bahwa itu salah. Kalau indra fisik mengatakan anda melakukan pelanggaran, nurani bisa menentukan bahwa itu murni pelanggaran, atau itu pelanggaran demi keselamatan.

Jadi dalam diri manusia sebagai ciptaan, ada jelmaan yang sangat paripurna, kemampuan manusia untuk melakukan adaptasi total dari ragam fenomena hidup yang disikapinya sebagai perilaku. Manusia mampu memahami yang mana benar dan mana salah untuk kepentingan kemanusiaan. Singkatnya, indra itu dilengkapkan kepada manusia untuk berjalannya keseimbangan kehidupan.

Itulah mungkin proses keseimbangan alam diistilahkan dalam pelajaran Biologi sebagai: ekosistem, dan manusia sebagai pelaku utamanya. Karena manusia memiliki kemampuan berpikir, meskipun sering malas. Manusia mampu memproduksi teknologi, namun lebih sering hanya pemakai. Manusia juga mampu memanipulasi alam, tapi terkadang juga sesama. Bila bagian kedua  dari setiap poin di atas yang lebih menonjol pada manusia, itulah yang akan melahirkan: disequilibrium, bergesernya kesimbangan hidup.

Menurutku, dan silakan koreksi untuk keseimbangan, daya tahan bumi dan kehidupan ini berlangsung sejauh equilibrium itu terjadi. Semakin tidak seimbang dalam berbagai hal, semakin mendekati titik kehancuran kehidupan dengan segala perangkatnya. Bahasa agamanya, kiamat sudah dekat. Saya tidak mencoba menakut-nakuti karena saya juga takut!

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *