Yang Tercecer Dari Tanah Papua

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“من العــائدين والفــائزين”

eeeeh…..,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“مســابقة تلاوة القــرآن”

Oleh: Didin Sirojuddin AR

Hajinews.id – Di Tanah Papua terlebih Papua Barat, orang-orang  pada kenal dan sangat akrab dengan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an). MTQ telah lengket di pikiran dan mengesan di hati.  Saya sudah 14 x ke sana untuk tujuan tersebut. Melatih KALIGRAFI atau jadi juri MTQ. Ajang مســابقة تلاوة القـــرآن  selalu dipadati tumpah ruah penonton dan penggembira. Bagi muslim atau non muslim, MTQ benar-benar jadi alat pemersatu. Tapi ada juga beberapa adat-stiadat yang mempersatukan rakyat di pulau Kepala Burung itu.

Di Fakfak dikenal slogan SATU TUNGKU TIGA BATU. Maksudnya, di satu rumah mungkin saja ada beberapa orang  berbeda agama dan kepercayaan. Ada Islam, ada Kristen, ada Hindu atau animis. Di Raja Ampat lain lagi: SATU RUMAH EMPAT PINTU yang maksudnya sama. Maka, terjalinlah SALING KUNJUNG kepada saudara berbeda keyakinan di hari-hari raya masing-masing. Mereka juga saling tolong seperti adat PELA GANDONG di Maluku.

Nah, ini dia kisahnya. Di hari raya IDUL FITRI, keluarga Kristen berencana mengunjungi keluarga Muslim saudaranya. Mereka nenteng oleh-oleh. Tidak lupa juga ngapalin dulu ucapan selamat IDUL FITRI:

“Minal’aidin walfaizin….,”

“Minal’aidin walfaizin….,” “Minal’aidin walfaizin….,”

“Minal’aidin walfaizin….,”

“Minal’aidin walfaizin….,”

“Minal’aidin walfaizin….,”

“Minal’aidin walfaizin….,”

diulang-ulang persis ngapalin pelajaran  mahfuzhot dan muthola’ah atau hapalan tajwid.

Di rumah keluarga Muslim, kesibukan tampak luar biasa. Tamu-tamu keluar masuk. Antara ucapan selamat dan canda berbaur jadi satu. Ini bikin keluarga Kristen yang baru datang rada grogi dan keder. Ucapan selamat yang sudah berpayah-payah dihapal juga jadi lupa. “Aduh, apaaaaa ya?” pikir bapak ketua rombongan. Jarak dengan tuan rumah juga tambah dekat saja. Tinggal 3 jengkal kira-kira. Puji Tuhan, akhirnya teringat juga. Sambil menyodorkan tangan, meluncur spontan ucapan selamat lebaran:

“Musaaaaaabaqah Tilaaaawatil Qur’aaaan!!!” Tangannya menggenggam erat tangan Ahmad Koseppa, saudaranya yang muslim.

“Terimakasih, Robertus khi…khi…khi… Mari duduk khi…khi… khi…”

Tertukar!!!

“من العــــائدين والفــــائزين”

eee, menjadi:

“مســـابقة تلاوة القـــرآن”.

GPP yang penting HAPPY. Tujuannya juga sama koq. Silaturahmi terjalin harmonis. Semuaaaaa jadi hidup damai karena semuanya merasa saudara.

Dan, yang lebih penting, kehadiran Idul Fitri menambah TAQWA kita. Seperti kata Nabi صلى الله عليه وسلم :

ليسَ العِيدُ لِمَنْ لَبِسَ الجَديدَولكنّ العيدَ لمن تقْواهُ يَزيدُ

Artinya: “Ied bukanlah untuk orang yang memakai baju baru, tetapi Ied adalah untuk orang yang TAQWAnya bertambah.” Siiiiip

Sorong Selatan, 7/5/2022

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *