Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Membaca Al-Quran merupakan salah satu amalan bagi umat Islam yang bernilai pahala. Sebab, Allah SWT sangat mencintai ketika ada seorang hambanya yang senantiasa membaca dan mengamalkan apa yang disampaikan Allah SWT melalui Al-Quran.
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup bagi kaum muslim. Terdapat banyak keutamaan membaca Al-Quran bagi seorang muslim yang mengerjakannya. Bahkan, membaca Al-Quran termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah lainnya.
“Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Alquran.” (HR Baihaqi)
Selain mendulang pahala, orang yang membaca Al-Quran akan mendapatkan satu kebaikan dari setiap huruf. Hal ini sudah dijelaskan dalam suatu hadis,
“Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi)
Al-Quran adalah kalam Allah SWT. Oleh karena itu, perlu niat dan kemurnian tujuan seperti halnya melaksanakan salat. Jadi, saat anda membaca Al-Quran, harus disertai dengan niat yang tulus.
Melansir dari laman About Islam, Al-Quran memang dapat membimbing, namun seseorang akan tersesat jika memiliki niat yang salah. Ini diterangkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 26 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.”
Maka dari itu, ketika membaca Al-Quran, hindari niat berikut
1. Jangan membaca Al-Quran untuk pengajaran dan kesenangan intelektual
Meskipun anda harus menggunakan kecerdasan untuk bisa memahami Al-Quran. Namun, sebaiknya anda tidak membaca Al-Quran untuk memenuhi kesenangan intelektual semata.
Kini, begitu banyak orang menghabiskan seumur hidupnya untuk mempelajari bahasa, gaya bahasa, sejarah, geografi, hukum dan etika Al-Quran, namun hidup mereka tetap tidak tersentuh oleh pesannya. Al-Quran sering mengacu pada orang-orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak memperoleh manfaat darinya.
2. Tidak berniat menjadikan Al-Quran pendukung pendapat sendiri
Anda tidak diperbolehkan untuk menggunakan Al-Quran untuk mencari dukungan bagi pandangan, gagasan, dan doktrin Anda sendiri.
Karena jika anda melakukannya, mungkin akan mendengar gema dari suara sendiri di dalamnya, dan bukan suara Tuhan. Pendekatan terhadap pemahaman dan penafsiran Al-Quran inilah yang dikecam oleh Nabi Muhammad SAW.
“Barangsiapa yang menafsirkan Alquran dengan pendapat pribadinya, maka tempatnya di neraka.” (HR At Tirmidzi)
3. Tidak boleh digunakan untuk hal duniawi
Tidak ada yang lebih disayangkan dari pada menggunakan Al-Quran untuk mengamankan, bagi diri Anda sendiri, hal-hal duniawi seperti nama, harga diri, status, ketenaran atau uang. Anda mungkin bisa mendapatkannya, tetapi pasti akan menukar harta yang tak ternilai dengan gratis, bahkan menimbulkan kerugian dan kehancuran abadi.
Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa orang yang belajar, membaca, dan mengajarkan Al-Quran untuk pengakuan duniawi akan dimasukkan ke dalam api neraka.
Anda dapat memperoleh manfaat lain yang lebih besar, baik di dunia dan akhirat, ketika mencoba untuk memahami, menyerap, dan mengikuti Al-Quran.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 207 yang artinya:
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”
Nah, itulah beberapa niat yang dilarang ketika ingin membaca Al-Quran. Jadi, ada sebaiknya berniatlah dengan tulus ketika membaca Al-Quran.
