Lagi, pasukan Israel bunuh jurnalis Palestina di dekat kamp Tepi Barat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Tentara Israel kembali menembak mati seorang jurnalis perempuan Palestina yang sedang dalam perjalanan menuju kantornya, salah satu media lokal di kota Hebron Tepi Barat yang diduduki Israel, pada hari Rabu 1 Juni 2022.

Jurnalis perempuan Palestina bernama Ghufran Harun Warasneh yang berusia 31 tahun tersebut ditembak dekat kamp pengungsi al-Arroub. Ia kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Sebagai informasi, bahwa Ghufran Harun Warasneh merupakan sarjana jurnalistik di Universitas Hebron. Warasneh telah bekerja dengan beberapa jaringan media lokal, salah satunya, kini di media Dream.

Dalam salah satu pemberitaan, ibu Ghufran Harun Warasneh mengatakan bahwa anaknya pernah ditangkap dan dipenjarakan selama tiga bulan.

Hal ini terjadi karena liputannya tentang demonstrasi pro-Palestina, bahkan peralatan liputan, termasuk kameranya dihancurkan.

“Ghufran berangkat pagi-pagi sekali untuk masuk kerja tepat waktu,” kata ibu Warasneh, dilansir Hops.ID dari laman Middle East Eye, Kamis 2 Juni 2022.

“Tetapi tidak lama setelah itu, saya mendengar kabar bahwa Israel menembak mati seorang wanita di pintu masuk kamp, saya tidak tahu bahwa itu adalah putri saya. Kabar itu sangat mengejutkan saya, ” katanya lagi.

Seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kronologis pembunuhan Ghufran Harun Warasneh kepada kantor berita Palestina, Wafa.

Saat itu Ghufran Harun Warasneh sedang berjalan, kemudian dua tentara yang berjaga di pos pemeriksaan memintanya untuk mendekati mereka. Di sanalah salah satu dari mereka menembaknya.

Pada tahun ini, tercatat pasukan Israel telah membunuh lebih dari 50 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk jurnalis terkemuka Shireen Abu Akleh.

Sementara jurnalis Palestina lainnya Merfat Sadiq mengatakan bahwa kematian Ghufran adalah bagian dari teror terhadap wartawan Palestina sejak tahun lalu.

Tentara Israel mengklaim bahwa jurnalis Ghufran Harun Warasneh — dengan bersenjatakan pisau— lebih dulu menyerang seorang tentara yang melakukan kegiatan keamanan rutin di Route 60.

Kemudian salah satu dari tentara Israel menanggapi serangan itu dengan tembakan ke arah Ghufran Harun Warasneh.

Namun hal ini segera dibantah jurnalis Merfat Sadiq. Dirinya yakin betul bahwa tuduhan pasukan Israel sangat tidak masuk akal.

Tuduhan upaya penusukan tidak relevan, sebab tentara Israel itu bisa saja menangkapnya atau membuatnya takut.

Dia dekat dengan mereka, namun dia dipukul sebagaimana terekam dalam gambar. Itu adalah pembunuhan berencana,” kata Merfat Sadiq.*

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *