Rachmat Gobel: Gol Pancasila Kesejahteraan Bersama, Investasi Asing Cuma Pelengkap

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator, Industri, dan Pembangunan (Korinbang) yang juga Anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) Rachmat Gobel mengingatkan pentingnya pelaksanaan dan pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Gol Pancasila itu kesejahteraan bersama dan budi pekerti manusia Indonesia,” kata Gobel, saat menjadi salah satu pembicara dalam Silaturahmi Nasional bertema Kita Pancasila: Pancasila Menjawab Tantangan Zaman, yang digelar DPP Partai Nasdem, Kamis (2/6).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Acara yang dibuka Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh itu menghadirkan pembicara Rachmat Gobel, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno. Serta Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD yang hadir menutup acara.

Dalam kesempatan itu, Gobel secara retoris mempertanyakan, apakah Pancasila sudah dilaksanakan? Lantas, dia pun menjawab bahwa Pancasila sudah dan belum dilaksanakan.

Secara yuridis, katanya, Pancasila sudah diterjemahkan dalam beragam regulasi. Misalnya, melalui hadirnya UU Cipta Kerja.

Menurutnya, UU tersebut dibuat untuk mengundang investasi, dengan memberikan banyak kemudahan. Gobel bilang, investasi harus memperkuat NKRI. Bukan memperlemahnya.

“Investasi itu harus dilihat, apakah memberikan value kepada kita? Atau cuma mempekerjakan rakyat kita belaka?” ujar Gobel.

Gobel mengatakan, kita harus bisa membedakan antara pembangunan sumberdaya manusia dan mempekerjakan manusia.

“Pada pembangunan sumberdaya manusia, investasi bukan sekadar memberikan lapangan kerja. Yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan, peningkatan skill, dan membangun wawasan. Sementara jika kita mempekerjakan manusia, lapangan kerja hanya dilihat dari sisi besaran upah semata,” jelas Gobel.

Pembedaan itu penting dalam kerangka transfer teknologi, dari setiap investasi yang datang ke Indonesia.

Dia menjelaskan, ada tiga tingkatan dalam masalah transfer teknologi. Pertama, transfer of job. Kedua, transfer of knowhow. Ketiga, transfer of technology.

“Jadi, investasi jangan dilihat dari sisi upah saja, dari sisi uang saja. Karena yang terpenting adalah terjadinya peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Di situ letak pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bangsa,” terang Gobel.

Cuma Pelengkap

Gobel menegaskan, investasi asing hanya hadir sebagai pelengkap.

“Ini penting. Jangan sampai yang terjadi adalah penghambaan terhadap investasi asing,” cetusnya.

Gobel pun lantas mencontohkan investasi tambang nikel di Sulawesi.

“Yang kerja bukan rakyat kita, tapi rakyat asing. Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Itu memperlemah NKRI,” katanya.

Gobel berpendapat, pemahaman terhadap filosofi dalam mengundang investasi asing adalah hal yang sangat penting. “Di situlah pentingnya memahami Pancasila,” tuturnya.

Dia menekankan pentingnya pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) bagi elite bangsa di semua lapangan. Di samping menggarisbawahi pentingnya pendidikan Pancasila dan budi pekerti bagi semua pelajar.

“Pancasila harus menjadi budaya. Harus sudah diajarkan sejak tingkat taman kanak-kanak,” ucap Gobel.

“Dengan pembudayaan tersebut, tujuan Pancasila menuju terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat akan tercapai,” tandasnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *