Masinton Sebut Pilih Pemimpin Berbasis Keberhasilan, Bukan Pencitraan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu berharap publik memilih pemimpin berdasarkan keberhasilan bukan pencitraan. Sehingga, calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah sosok yang benar-benar berkualitas.

Menurut dia, publik harus diedukasi terkait memilih pemimpin masa depan sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi, pesta demokrasi itu digelar lima tahun sekali.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pemilu itu adalah bagian dari desain besar kebangsaan kita, jadi memilih pemimpin itu harus sesuai dengan konteks kebangsaan. Dalam hal ini memilih pemimpin itu harus berdasarkan ukuran-ukuran keberhasilan bukan karena faktor pencitraan,” kata Masinton kepada wartawan, Jakarta, Minggu, 5 Juni 2022.

Masinton menegaskan hasil kerja calon yang lahir dari pencitraan sulit dilihat. Kerja orang itu diyakini tak sesuai dengan kenyataan.

“Kalau pencitraan kan kita susah mengukur keberhasilan dan prestasinya. Pencitraan itu kan hanya ditampilkan seakan-akan saja,” kata Masinton.

Masinton menyebut sosok yang memiliki rekam jejak baik untuk memimpin Indonesia ke depan adalah Ketua DPR Puan Maharani. Kinerja Puan, kata dia, jelas dan untuk kepentingan rakyat.

“Mba Puan itu sejak muda sudah dikader, beliau itu bukan sekadar cucunya Bung Karno (Presiden pertama Indonesia Soekarno) atau anaknya Ibu Mega (Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri) dan Pak Taufik Kiemas, tapi beliau memang dikader dan digemleng dari masa muda,” ucap Masinton.

Dia menilai Puan lahir ditempa oleh waktu dan sejarah. Bahkan, Puan sudah ditempa sejak masa orde baru dalam perpolitikan nasional. Sehingga, Puan memiliki karakter yang kuat dan paham betul situasi dan kondisi masyarakat secara utuh.

“Karena dia pernah berada dalam berbagai situasi dan merasakan suasana masyarakat. Dari mulai masa orde baru, jadi beliau tahu dan merasakan kebersamaan dengan masyarakat. Sehingga dalam setiap mengambil kebijakan akan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas,” kata Masinton.

Masinton mengatakan sejumlah nama yang saat ini muncul dalam hasil lembaga survei untuk maju di Pilpres 2024 belum diketahui rekam jejak dan keberhasilan saat memimpin. Sejumlah nama yang muncul itu, kata Masinton, hanya sebatas menampilkan pencitraan.

“Kalau dia mencitrakan sebagai pemimpin ya dia belum jadi pemimpin, dia baru bermimpi jadi pemimpin maka dia jual pencitraan diri. Nah, beda dengan kepemimpinan yang memang diukur lewat capaian dan keberhasilan. Itulah yang kita sebut dengan pemimpin yang memiliki rekam jejak. Itu enak mengukurnya, kalau pencitraan sulit kita menilainya karena tidak ada keberhasilan,” kata Masinton.

Untuk itu, Masinton berharap ada edukasi kepada masyarakat sebelum memilih pemimpin. Karena memilih pemimpin itu bagian dari proses dinamika kebangsaan sehingga bangsa ini tidak boleh salah dalam memilih pemimpin ke depan.

“Kepemimpinan yang kita butuhkan itu yang memiliki karakter dan komitmen. Selain berkarakter juga punya jiwa kepemimpinan, akan lebih bijak dan lebih dapat mengatasi berbagai macam masalah,” tegas Masinton.

Puan sebelumnya menjawab pandangan negatif sebagian pihak yang mencibir karier politiknya. Puan menekankan pencapaian karier politiknya hingga saat ini berkat kerja keras meskipun dirinya cucu dari sang proklamator Bung Karno dan anak dari Megawati.

“Mungkin banyak yang berpikir saya mencapai posisi sekarang ini dengan mudah, karena menjadi cucu dan anak seorang tokoh dianggap bisa memuluskan jalan. Tapi kenyataannya tidak ada pencapaian tanpa kerja keras,” kata Puan, dalam video wawancara yang ia posting di akun @puanmaharaniri beberapa waktu lalu.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *