Gus Baha: Jika Muncul Tanda di Betis, Maka Kematian Semakin Dekat

Muncul Tanda di Betis
Gus baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Penceramah kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha blak-blakan membeberkan salah satu tanda kematian seseorang makin dekat dengan munculnya gejala di betis ini.

Hsl tersebut diungkapkan Gus Baha dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube NGAJI OFFICIAL pada 25 Juni 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Gus Baha, bahwa kematian makin dekat jika tanda ini muncul di betis.

Gus Baha membeberkan, menjelang kematian seseorang pasti akan merasakan tanda ini muncul di betis.

Menurut murid Mbah Moen itu, kalau seseorang merasakan tanda ini muncul di betis, maka kematian makin dekat atau tinggal menghitung hari.

Semua orang mengetahui, bahwa rezeki, jodoh, serta kematian sudah ditentukan oleh Allah SWT. Jika kematian sudah waktunya, tidak ada seorangpun yang dapat menghalanginya.

Meski demikian, menurut Gus Baha, tanpa disadari bahwa setiap orang menjelang kematian, akan mengalami dan merasakan tanda ini.

Gus Baha menyebutkan, bahwa tanda-tanda ajal akan menjemput, itu terlihat dan dirasakan di bagian kaki tepatnya betis.

“Orang yang meninggal itu pasti merasakan kejang di betis,” kata Gus Baha, Senin (12/6/2022).

Menurut Gus Baha, pada umumnya orang akan wafat atau menjemput ajal akan mengalami kejang-kejang.

Kejang-kejang pada betis ini akan dirasakan seseorang saat menjelang kematian.

Menurut Gus Baha, kejang pada betis yang terjadi pada orang yang akan menghadapi kematian berbeda dengan kejang karena sakit biasa.

“Kejang-kejangnya itu antara betis, ditempel-tempelkan ke betis. Rata-rata betis ditempelkan, digesek-gesekkan,” ungkap Gus Baha.

Jika tanda-tanda seperti itu terlihat pada seseorang, sudah hampir dipastikan orang tersebut akan menghadapi kematian.

“Jika sudah begitu, alamat akan meninggal,” kata Gus Baha.

Namun, Gus Baha mengatakan, tak sedikit ulama yang memaknai, jika kejang pada betis itu bukanlah tanda secara fisik.

“Meskipun ulama memaknainya bukan fisik,” ujar Gus Baha.(*)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *