Polemik Puasa Arafah

Polemik Puasa Arafah
Puasa Arafah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Perbedaan Keputusan Pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi tentang 1 Dzulhijjah memantik kembali perdebatan lama soal puasa Arafah. Bagi pengikut rukyat global sampai keterlaluan dalam mengejek dengan kata-kata “Puasa Arafah atau Nusantara?”, adalagi yang menyebarkan “Puasa Sunah di Hari Raya Idul Adha” dan sebagainya.

Mari letakkan kembali masalah puasa ini. Apakah puasa Arafah berdasarkan tempat Wukuf Arafah ataukah nama hari ke 9 Dzulhijjah?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Arafah adalah nama hari dan nama tempat. Sebelum ada Wukuf Arafah nama pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah nama Arafah. Berikut penjelasan ulama Tafsir, Ar-Rozi:

اﻋﻠﻢ ﺃﻥ اﻟﻴﻮﻡ اﻟﺜﺎﻣﻦ ﻣﻦ ﺫﻱ اﻟﺤﺠﺔ ﻳﺴﻤﻰ ﺑﻴﻮﻡ اﻟﺘﺮﻭﻳﺔ، ﻭاﻟﻴﻮﻡ اﻟﺘﺎﺳﻊ ﻣﻨﻪ ﻳﺴﻤﻰ ﺑﻴﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ

“Ketahuilah bahwa hari ke 8 Dzulhijjah disebut hari Tarwiyah. Dan hari 9 disebut hari Arafah.”

Terkait penamaan Arafah ada banyak riwayat, di antaranya diambil dari kisah Nabi Ibrahim:

ﻭﺛﺎﻧﻴﻬﺎ: ﺃﻥ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﺭﺃﻯ ﻓﻲ ﻣﻨﺎﻣﻪ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﺘﺮﻭﻳﺔ ﻛﺄﻧﻪ ﻳﺬﺑﺢ اﺑﻨﻪ ﻓﺄﺻﺒﺢ ﻣﻔﻜﺮا ﻫﻞ ﻫﺬا ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻭ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ؟ ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺁﻩ ﻟﻴﻠﺔ ﻋﺮﻓﺔ ﻳﺆﻣﺮ ﺑﻪ ﺃﺻﺒﺢ ﻓﻘﺎﻝ: ﻋﺮﻓﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺃﻧﻪ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻙ

Kedua, bahwa ketika malam tanggal 8 Dzulhijjah Nabi Ibrahim As mendapat mimpi wahyu untuk menyembelih putranya, di pagi harinya Nabi Ibrahim masih berfikir-fikir tentang kebenaran mimpi itu apakah dari Allah atau datangnya dari syetan, keraguan dan berfikir ini dalam bahasa Arab adalah Tarwiyah. Pada malam taggal 9 Dzulhijjah Nabi Ibrahim kembali bermimpi kejadian yang sama, perintah menyembelih putranya, maka Nabi Ibrahim mengetahui bahwa mimpi tersebut adalah wahyu Allah. ‘Mengetahui’ dalam bahasa Arabnya adalah ‘Arafa’. Di malam yang ke 10 Nabi Ibrahim bermimpi kembali, maka esok harinya Nabi Ibrahim bertekad menjalankan perintah Allah tersebut yang kemudian menyampaikannya kepada Nabi Ismail (Tafsir Kabir ar-Razi, 5/324)

Dalil bahwa puasa Arafah sebelum pelaksanaan ibadah haji disampaikan oleh ulama ahli hadis Al-Hafidz Ibnu Hajar:

ﻋﻦ ﻣﺎﻟﻚ اﺧﺘﻠﻒ ﻧﺎﺱ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﻮﻟﻪ ﻓﻲ ﺻﻮﻡ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻫﺬا ﻳﺸﻌﺮ ﺑﺄﻥ ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎ ﻋﻨﺪﻫﻢ ﻣﻌﺘﺎﺩا ﻟﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﺤﻀﺮ

“Diriwayatkan dari Malik bahwa para sahabat berbeda tentang puasa Nabi. Ini menunjukkan bahwa puasa Arafah sudah dikenal di kalangan para Sahabat dan mereka terbiasa untuk puasa saat berdomisili / tidak bepergian” (Fath Al-Bari, 4/237)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *