Membaca Arah Pikiran Surya Paloh

Arah Pikiran Surya Paloh
Surya paloh
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Isa Ansori, Kolumnis

Bagi sebagian orang mungkin ini dianggap inkonsisten, tapi bagi Surya Paloh justru sebaliknya, inilah konsistensi Partai NasDem, konsistensi untuk menyelamatkan NKRI, jadi perubahan pilihan itu sebuah dinamisasi politik kebangsaan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Rakernas Partai NasDem memang sudah usai, tapi gelombang hasil keputusan yang dihasilkan seolah air bah yang mengalir begitu deras menghantam kemauan berbagai partai politik untuk mencari kesamaan – kesamaan pemikiran dengan partai NasDem.

Apa yang ada di dalam agenda kedepan Partai NasDem, setidaknya bisa dibaca dari pemikiran-pemikiran yang disampaikan oleh Surya Paloh.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh CNN, 4 Juli 2022 terhadap Surya Paloh, beliau mengatakan bahwa sudah saatnya polarisasi Pilpres tahun 2019 harus dihentikan. Partai NasDem berkepentingan untuk menghentikannya.

Upaya untuk menghentikan itulah maka Partai NasDem berusaha untuk mencari teman koalisi membangun bangsa sebanyak-banyaknya.

Karena itulah maka dalam Rakernasnya, Partai NasDem menghasilkan 3 nama yang direkomendasikan sebagai calon presiden 2024. Ketiga nama tersebut adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo.

Bagi Partai NasDem nama-nama capres yang direkomendasikan berpotensi untuk mengatasi polarisasi politik yang sedang terjadi. Ketiganya bisa menjadi sebuah kolaborasi yang dahsyat untuk menyelamatkan bangsa ini.

Di sinilah sebetulnya kita bisa membaca arah pemikiran Surya Paloh, bahwa ada persoalan kebangsaan yang sedang terjadi, dan ini harus dihentikan untuk memulai kembali membangun bangsa. Untuk itu dibutuhkan sosok yang bisa mengatasinya. Bagi Surya Paloh ketiga nama inilah yang dirasakan bisa mengatasinya. Apa yang dirasakan Surya Paloh, menurutnya apa yang dia rasakan juga yang dirasakan oleh emosi publik.

Bagi Surya Paloh tak ada urusan bagi Partai Nasdem keputusannya dengan menghasilkan 3 nama tersebut, karena itulah suara publik yang ditangkap oleh Partai NasDem.

Sepintas memang terlihat arah pilihan politik Partai NasDem saat ini dengan yang sebelumnya, di Pilgub DKI Jakarta, Partai NasDem mendukung Pasangan Ahok-Jarot, di Pilpres 2019, Partai NasDem mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, namun di Pilpres 2024, Partai NasDem memunculkan Anies Baswedan yang ditahun 2017 tidak didukungnya.

Bagi sebagian orang mungkin ini dianggap inkonsisten, tapi bagi Surya Paloh justru sebaliknya, inilah konsistensi Partai NasDem, konsistensi untuk menyelamatkan NKRI, jadi perubahan pilihan itu sebuah dinamisasi politik kebangsaan.

Bagi Surya Paloh melihat dinamika politik tidak hanya bertumpuh pada sistem, tapi juga pada figur. Baginya sistem tanpa figur yang pas akan kehilangan ruh, dua duanya perlu untuk dikolaborasikan.

Pilihan jatuhnya ke Anies Baswedan, Andika Prakasa dan Ganjar Pranowo adalah pilihan terhadap berjalannya sistem dan siapa yang bisa menjalankan.

Dengan tiga pilihan itu setidaknya Surya Paloh ingin mengatakan bahwa Partai NasDem harus jadi pemenang Pemilu 2024, kalau toh tidak menang maka Partai NasDem berada di barisan pemenang.

Tiga nama yang berpotensi menjadi penyelamat bangsa yang probabilitasnya paling besar dimunculkan adalah Anies dan Andika, karena Ganjar setidaknya berada dalam kelompok polarisasi yang selama ini tercipta di pemerintah Jokowi. Sehingga memunculkan Ganjar-Andika Prakasa tidak akan mungkin bisa menyembuhkan luka dan polarisasi 2019.

Bagi Surya Paloh dengan mengatakan Partai NasDem harus jadi pemenang atau berada di barisan pemenang adalah isyarat bahwa capres dan cawapres yang akan dimunculkan adalah Anies Baswedan, wakilnya berada kisaran nama Andika Prakasa, Ganjar Pranowo atau kalau mungkin adalah Puan Maharani. Untuk nama yang terakhir, Puan Maharani, Surya Paloh mengatakan menunggu kesediaan Megawati untuk berdialog demi keselamatan bangsa.

Semoga saja niat baik arah pemikiran Surya Paloh menjadi resonansi suara yang bisa ditangkap Partai – Partai politik yang lain, sehingga bangsa ini bisa diselamatkan.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menyediakan ruang terbuka untuk berdialog dan saling menerima.

Begitu juga dengan negarawan sejati adalah mereka yang bisa menyediakan ruang untuk dialog dan mencari persamaan untuk membangun negeri ini, menutup diri dam menutup pintu kerja sama menunjukkan betapa kerdilnya kita dalam berpolitik dan membangun bangsa ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *