Anies Baswedan, Pilkada 2022 dan Pilpres 2024

Anies Baswedan
Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Sujana Sulaeman (RBR Anies)

Hajinews.id – Sekedar mengingatkan kembali..
Pilkada di DKI Jakarta dilaksanakan pada tahun 2017.
Anies-Sandi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tgl. 16 Oktober 2017.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada waktu itu yang kita ketahui adalah pertama masa bakti Anies Baswedan selama 5 (lima) tahun, mulai 16 Oktober 2017 sampai dengan 16 Oktober 2022. Kedua bahwa pada tahun 2022 tidak ada Pilkada di DKI karena Pilkada tahun 2022, 2023 dan 2024 semuanya dilakukan serentak pada tahun 2024, dilaksanakan setelah Pilpres dan Pileg yang keduanya juga diselenggarakan secara serentak.

Berdasarkan pengalaman Pilpres dan Pileg pada tahun 2019 yang memakan banyak korban dan berbagai kelemahan lainnya, maka Komisi 2 DPR RI menggagas untuk melakukan revisi terhadap aturan tsb yang salah satu isinya adalah akan diadakan Pilkada pada 2022 dan 2023.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210123120815-32-597488/draf-ruu-pemilu-pilkada-digelar-lagi-2022-termasuk-jakarta

https://news.detik.com/berita/d-5348649/draf-ruu-pemilu-atur-jadwal-pilkada-2022

RUU di atas yang telah dipersiapkan selama lebih kurang setahun, akhirnya kandas begitu saja, hilang tanpa bekas.

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/03/15/16012261/mendagri-pilkada-tetap-dilaksanakan-2024-revisi-uu-pilkada-dilakukan

Atas pembatalan rencana revisi UU tsb, banyak pihak yang merasa hal tsb dilakukan tanpa alasan yang memadai, alasannya dianggap mengada-ada.

https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/02/09/15383021/alasan-tolak-pilkada-tahun-2022-2023-karena-pandemi-covid-19-dinilai-mengada

Kelihatannya rencana yang sudah matang untuk merevisi UU tsb menyeret nama Anies Baswedan.

https://amp.kontan.co.id/news/pilkada-dki-tetap-tahun-2024-istana-bantah-isu-jegal-anies-dan-calonkan-gibran

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210129182204-32-600148/nasib-2024-anies-terseret-polemik-ruu-pemilu#

Sejumlah pengamat menyatakan bahwa Anies Baswedan akan “habis” atau elektabilitasnya akan turun apabila tidak menjadi Gubernur atau tidak memiliki jabatan setelah tugasnya selesai pada 16 Oktober 2022.
Tentu saja hal ini hanya sekedar lontaran pendapat yang belum tentu terbukti.

Sekarang mari kita lihat hal-hal positif yang didapatkan oleh Anies Baswedan dengan tidak adanya Pilkada pada tahun 2022.

1. Anies Baswedan dapat berkonsentrasi penuh menyelesaikan tugasnya tanpa terganggu oleh kampanye dan segala pernak-pernik Pilkada 2022.

Hasilnya sangat bagus, 23 janji yang disampaikan pada masa kampanye 2017 semuanya dapat dipenuhi. Bukan hanya sekedar dipenuhi tetapi memiliki kesuksesan besar, antara lain :
• Integrasi moda transportasi melalui JakLingko
• Penataan kota yang apik melalui renovasi taman-taman di seluruh penjuru Jakarta, renovasi pedestrian beratus-ratus kilometer yang nyaman dan keren
• Pembangunan Kampung Akuarium
• Pembangunan Rusun Kampung Bayam
• Penataan kawasan kumuh dengan berbagai inovasi seperti rumah sekaligus tempat kerja alias “Soho”
• Renovasi Taman Ismail Marzuki menjadi sangat keren
• Pembangunan Masjid Terapung di kawasan Ancol
• Bahkan proyek yang memiliki “magnitude dunia” antara lain Jakarta International Stadium (JIS) dan Jakarta E-Prix serta menyusul Musium Rasulullah Muhammad saw.
• Serta masih banyak lagi daftar proyek lainnya antara lain penyediaan air bersih di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dll.

Seluruh Proyek yang dibangun oleh Pemprov. DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, kalau dituliskan akan menghasilkan buku berjilid-jilid. Mengapa.?
Karena di setiap proyek pembangunan tsb selalu diawali dengan gagasan, dilanjutkan dengan narasi dan barulah dikerjakan/diwujudkan. Jadi setiap proyek memiliki ceritanya sendiri-sendiri.

2. Kesuksesan Anies Baswedan menarik minat partai-partai politik untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres.

Salah satu partai yang melihat dan menilai Anies Baswedan cocok menjadi Capres adalah Nasdem. Melalui Rakernas bbrp waktu lalu, Anies Baswedan direkomendasikan oleh Peserta Munas bersama Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo kepada Ketua Umum Surya Paloh untuk pada waktunya ditetapkan sebagai Capres Nasdem.
Dalam Rakernas tsb, Anies Baswedan diusulkan oleh 32 Pimpinan Wilayah Nasdem dari 34 Provinsi. Sungguh jumlah yang sangat besar.

Sejarah mencatat, Anies Baswedan adalah Deklarator Nasdem sebagai Ormas sebelum menjadi Parpol bbrp tahun lalu dan kita juga melihat hubungan sangat baik antara Anies Baswedan dengan Ketua Umum Nasdem Pak Surya Paloh. Jadi sangat masuk akal apabila Nasdem mencapreskan Anies Baswedan.

Partai lain yang mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai Capres adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagaimana kita ketahui PKS adalah salah satu partai pendukung Anies Baswedan sewaktu maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Dukungan PKS selama Anies Baswedan sebagai Gubernur sangat solid. Kita melihat hubungan Anies Baswedan dengan seluruh Jajaran PKS selama lima tahun terakhir berjalan sangat baik. Jadi sangat masuk akal apabila dalam gelaran Pilpres 2024 PKS mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai Capres.

Disamping Nasdem dan PKS, rupanya Partai Demokrat juga termasuk partai yang mempertimbangkan Anies Baswedan untuk dicalonkan pada Pilpres 2024. Sejarah mencatat, Anies Baswedan pernah mengikuti proses Konvensi Capres Partai Demokrat bbrp tahun lalu. Kita juga melihat dan mengetahui hubungan baik antara Anies Baswedan dan Pak SBY. Jadi sangat masuk akal apabila PD mencapreskan Anies Baswedan.

Apabila ketiga partai tersebut di atas bersepakat membangun koalisi dan mencalonkan Anies Baswedan, maka tiket Capres sudah berada di tangan karena suara ketiganya telah melampaui batas PT 20%.

3. Anies Baswedan bebas bepergian ke seluruh Indonesia dan dunia.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terikat dengan tugasnya di Jakarta. Ada banyak aturan dan prosedur yang harus dilewati apabila akan melakukan kunjungan ke LN maupun ke provinsi atau daerah di luar Jakarta.
Dengan tidak ada Pilkada 2022 dan dengan tidak menjadi Gubernur, maka Anies Baswedan ibarat anak panah yang lepas dari busurnya. Dia akan melesat, bergerak ke semua arah untuk bertemu, bersilaturahmi, berdialog, berdiskusi, berbagi ide dan gagasan serta bertukar pengalaman sukses memimpin Jakarta dengan siapa saja dan kapan saja.
Hal ini justeru akan membuat Anies Baswedan semakin terkenal dan dikenal oleh rakyat Indonesia maupun publik dunia.
Waktunya sangat leluasa selama 1 (satu) tahun penuh dari Oktober 2022 sampai dengan Oktober 2023 saat Pendaftaran Capres.

Akan menjadi sangat spektakuler apabila selepas menjadi Gubernur pada Oktober 2022, bbrp hari atau minggu kemudian koalisi Nasdem, PKS dan PD menetapkan Anies Baswedan sebagai Capres.
:Anak panah” Anies Baswedan tsb akan melesat berkali-kali lipat tenaganya…

Dia akan menjadi arus besar energi positif dan harapan rakyat Indonesia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan lebih bahagia…

Allahu a’lam

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *