Cologne Dan Islamofobia

Cologne Dan Islamofobia
Masjid Raya Coln
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ustadz Buchory Muslim, Ketua Departemen Hukum dan Advokasi Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Hajinews.id – SEMALAM kami bermalam gratis di Cöln atau Cölogne, sebuah Kota di Jerman (konon dari sini lahir ‘colone’ semacam deodoran perempuan ya), karena keterlambatan kereta dari Bern Swiss menuju Utrect Belanda, qaddarulláh saya sudah pernah berkunjung ke sini dan sangat berkesan adanya sebuah Masjid terbesar yang dibangun di Kota ini oleh Mayoritas Ummat Islam keturunan Turkey.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saya jadi ingat cerita bahwa sejak aksi terorisme 11 September 2001, oleh sebagian besar kalangan Islamofobia adalah puncak dari kesan mereka akan Islam semakin buruk.

Termasuk di dalamnya sebagian besar warga Cölogne, Jerman. Mereka selalu menentang pendirian masjid. Mereka menganggap, keberadaan masjid akan menjadi pemicu munculnya aliran keagamaan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik horizontal.

Apalagi, menurut pandangan mereka, Islam tidak lebih dari sebuah agama yang mengajarkan pemeluknya menjadi ekstrimis, tak peduli HAM, teroris serta stigma negatif lainnya.

Namun, perlahan tapi pasti, kesan itu mulai luntur, seiring dengan tidak terbuktinya agama Islam sebagai pengajar apalagi pengusung terorisme dan stigma buruk lainnya dan tentunya berkat da’wah dan perilaku Muslimin di kota ini. Apatahlagi yang teranyar adalah Resolusi PBB tentang Anti Islamofobia, sejak 15 Maret 2022 yang baru lalu.

Warga Jerman pada umumnya, mulai memahami bahwa apa pun agamanya dan siapa pun orangnya, bisa saja bertindak ‘anarkis’ dan melakukan ‘kekerasan’, bila harga diri dan martabat mereka dilecehkan, dikerdilkan apalagi dilemahkan.

Dari sini kemudian muncul keinginan sebagian warga Cölogne, terutama Muslim Jerman yang merupakan keturunan Turkey untuk mendirikan Masjid di tahun 2007 yang lalu.

Boleh dikatakan bahwa sekira dua pertiga warga Cöln menyambut positif. Maka, dengan besarnya persetujuan dan restu dari warga itu, masyarakat Muslim Cõln Jerman ini akhirnya bisa mendirikan sebuah masjid megah di tengah Kota.

Kaum Muslimin di wilayah Cöln saat ini mencapai lebih dari 12 persen dari total populasi. Termasuk di dalamnya dari Turkey, Iran, Iraq, Suriah atau dari Muslimin kawasan Balkan. Semalam sopir taksi gratis yang mengantar kami dari Stasiun ke hotel adalah Orang Iran.

Diperkirakan jumlah penduduk Muslim di Cöln adalah merupakan yang terbanyak di seluruh kota di Jerman. Mayoritas warga Muslim di Jerman ini merupakan keturunan Turkey. Sebab, negara dengan penduduk Muslim terbesar di Eropa itu berbatasan langsung dengan Jerman.

Alhamdulillâh ketika kunjungan terakhir akhir 2018 yang lalu, kami pernah mampir dan shalat di Masjid indah yang sangat teratur sejak dari tempat penyimpanan sandal atau sepatu, tempat wudlu sampai arena shalat juga sangat bersih, wangi dan menyenangkan.

Sayangnya pagi ini setelah tilawah pagi, kami harus melanjutkan perjalanan ke Utrect Belanda sehingga tak sempat untuk mampir atau berkunjung ke sana, semoga dalam kesempatan berikut dapat kembali berkunjung ke Masjid indah menawan ini.

Selamat Tahun Baru Islam
01 Al Muharram 1444 H

والله اعلم وبارك الله فيكم…

Perjalanan Kereta Cöln Jerman – Utrecht Belanda,
01 Al Muharram 1444 H
30 Juli 2022 M

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *