Hikmah Siang : Hubungan Ahlussunnah wal Jamaah dengan Assawadul A’zham

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Dalam satu hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (saw) menyatakan bahwa golongan yang selamat yaitu ahlussunnah wal jamaah. Pada hadits yang lain, Nabi Muhammad saw memuji kelompok assawadul a’zham.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari dua hadits itu dapat kita simpulkan agar umat Islam menjadi pengikut ahlussunnah wal jamaah dan assawadul a’zham. Lantas bagaimana hubungan kedua istilah itu?

Dalil ahlussunnah wal jamaah dan assawadul a’zham

Hadis sahih riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim menyampaikan sabda Nabi Muhammmad saw berbunyi, “Umat Yahudi menjadi 71 golongan. Nasrani terpecah menjadi 72 kelompok. Umat ini (Islam) akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di neraka kecuali satu golongan (yang selamat). Nabi ditanya, “Siapa dia ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Yaitu golongan yang seperti aku dan para sahabatku.” Dalam sebagian riwayat, “Dia adalah jamaah.”

Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat atas kesesatan. Sekiranya kamu melihat perselisihan, hendaklah kamu ambil as-sawad al-a’zham.” (HR Ibnu Majah)

Pendapat ulama
Ulama berbeda pendapat tentang yang dimaksud dengan satu golongan yang selamat itu. Menurut Imam Syatibi dalam kitab Al-I’tisham ada lima pendapat dalam hal ini.

Pertama, assawadu al-a’dzam (السواد الأعظم) yaitu kalangan para mujtahid, para ulama, ahli syariah yang mengamalkan ilmunya, dan orang-orang yang selain mereka masuk ke dalamnya karena mengikuti dan diikuti.

Kedua, para ulama mujtahid yang menjadi panutan. Yang dimaksud ialah para ulama tingkat mujtahid yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah. Syatibi berkata, “Barangsiapa yang keluar dari ulama imam, dia akan meninggal dalam keadaan jahiliyah (kebodohan).”

Ketiga, para sahabat Nabi secara khusus. Keempat, golongan (jamaah) ahli Islam. Apabila mereka sepakat atas suatu perkara, wajib bagi yang lain untuk mengikuti.

Imam Al-Munawi menyebutkan tentang jamaah, “(Hendaklah kamu bersama dengan Al-Jamaah) yaitu berpegang dengan rukun-rukun agama dan assawad al-a’zham dari kalangan ahlussunnah yaitu kamu ikutilah petunjuk mereka. Maka hendaklah seseorang itu mengikut yang mereka berpegang dengannya terkait akidah, qawa’id (ushul aqidah dan ushul fiqh), dan hukum agama (fiqh). (Al-Faidh Al-Qadir 3/101)

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa ahlussunnah wal jamaah ialah assawadul a’zham. Mereka ialah para ulama mujtahid yang menjadi mayoritas sehingga menjadi pegangan sebagian besar umat Islam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *