Setelah memeras otak, dia memutuskan untuk memotong tongkat tersebut sepanjang telunjuk jarinya.
Keesokan harinya, semua warga berkumpul dan mengembalikan tongkat kepada Abu Nawas.
Pada saat menerima tongkat dari pencuri tersebut, Abu Nawas langsung menangkapnya karena tongkatnya menjadi lebih pendek.
Kemudian si pencuri diadili dengan seadil-adilnya dan akhirnya Abu Nawas berhak atas duit seribuan Dinar tersebut.
Namun uang tersebut dibagikan kepada fakir miskin di kota Baghdad.
Nah, untuk anda yang belum memahami inti cerita ini, si pencuri merasa tongkat itu benar-benar sakti dan khawatir akan memanjang satu telunjuk.
Karena ketakutannya itulah, dia akhirnya memotong tongkat itu. Padahal sebenarnya, seandainya dia tidak memotong tongkat itu maka kedoknya sebagai pencuri di rumah saudagar kaya itu tidak akan terbongkar.***