Tak Hanya Minum Obat, Dokter Ingatkan Kunci Sembuhkan Diabetes Harus Atur Gaya Hidup

Kunci Sembuhkan Diabetes
Kunci Sembuhkan Diabetes
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idDiabetes melitus termasuk penyakit metabolik. Sehingga, pasien yang sudah didiagnosa diabetes melitus tidak cukup hanya dengan konsumsi obat yang diresepkan, tapi juga harus mengubah gaya hidup lebih sehat.

“Tidak hanya semata dari farmakoterapi (obat-obatan), tapi juga dari segi nutrisi dan aktivitas fisik ataupun olahraga, juga perubahan gaya hidup,” kata Dokter Spesialis Gizi dr. Fitriyani Nasution, M.Gizi saat webinar, Minggu (14/8/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya, pasien diabetes terkadang masih salah kaprah karena berpikir hanya dengan minum obat bisa sembuh.

Padahal, meskipun rutin minum obat yang diberikan tapi tidak mengatur pola makan juga tidak berolahraga, maka gula darah tetap tidak terkontrol.

Dokter Fitriyani menyampaikan bahwa pasien diabetes tetap bisa bebas memilih makanan, asalkan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak sesuai dengan kalori yang dibutuhkan. Selain itu, cek gula darah sendiri secara rutin juga perlu dilakukan agar bisa segera dilakukan intervensi bila glukosa terlalu tinggi untuk mencegah komplikasi.

“Tujuannya memperbaiki pola hidup karena sebetulnya faktor risiko paling utama dari diabetes melitus tipe 2 adalah gaya hidup yang tidak bagus baik dari segi nutrisi ataupun aktivitas fisik,” ujarnya.

Pasien diabetes tetap bisa makan tiga kali sehari, mulai dari sarapan hingga makan malam.

Dokter Fitriyani mengingatkan, pasien justru jangan sampai kurang makan demi menjaga kadar gula darah tidak naik. Karena tindakan itu justru berisiko sebabkan hipoglikemi atau kekurangan glukosa.

“Makan pasien sama seperti orang normal tidak diabetes, tiga kali makan dan dua sampai tiga kali selingan. Ini yang dianjurkan ke pasien, makan dengan jadwal yang teratur setiap hari karena juga berhubungan dengan minum obat diabetes ataupun pemakaian insulin.”

“Terkadang pasien tidak makan tetapi dia mengonsumsi obat atau tetap suntik insulin, sehingga akan berisiko hipoglikemik,” katanya.

Porsi juga jenia makanan pasien diabetes bisa berbeda -beda setiap orang. Karena tergantung dengan berat badan, usia, dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan.

“Usia semakin lanjut maka kebutuhan kalori akan semakin menurun, jenis kelamin lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan, kemudian harus menanyakan aktivitas fisik karena semakin tinggi aktivitas fisik maka kebutuhan kalori akan semakin tinggi,” jelasnya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *