Khutbah Jumat: 10 Tanda Lemahnya Iman

10 Tanda Lemahnya Iman
10 Tanda Lemahnya Iman
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jika dada kita mulai sering terasa sesak, mudah gelisah karena urusan remeh, diikuti dengan perubahan perilaku yang semakin buruk, seperti sebelumnya tidak melakukan suatu kemaksiatan lalu tiba-tiba melakukannya, sebelumnya tidak melakukan suatu dosa tiba-tiba tumbuh keinginan untuk melakukannya, maka kita perlu waspada. Ini adalah salah satu tanda lemahnya iman.

Iman yang melemah akan menjadikan dadanya terasa sesak dan sempit. Allah ‘azza wajalla sirnakan rasa lapang dari hatinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

اَلْإِيْمَانُ: اَلصَّبْرُ وَالسَّمَاحَةُ

“Iman ialah kesabaran dan kelapangan hati.” (Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah No. 554)

Jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Keenam: Jarang membaca al-Quran dan zikir

Sudah berapa lama kita tidak membaca al-Quran? Sepekan, sebulan, atau bahkan setahun?

Berapa sering kita berzikir mengingat Allah ‘azza wajalla, hanya setelah salat saja, atau setelah salat pun tidak berzikir dan langsung keluar masjid?

Maka, waspadalah, karena lalainya kita dari membaca al-Quran adalah tanda lemahnya iman.

Kenapa bisa demikian?

Orang yang imannya kuat adalah orang yang selalu mengingat Allah ‘azza wajalla. Di mana pun dan kapan pun. Ia memiliki semangat untuk terus menggali makna di balik ayat-ayat Allah ‘azza wajalla. Artinya, interaksi dirinya dengan al-Quran tentu sangat sering. Sebaliknya, orang yang lemah imannya adalah orang yang paling lali dari mengingat Allah ‘azza wajalla. Jangankan menggali makna di balik ayat-ayat al-Quran, membacanya saja ia tidak ada keinginan, berzikir saja jarang.Jamaah salat Jumat rahimakumullah,Ketujuh: Gila hormat, jabatan, dan ketenaranJika diri kita mulai merasa nyaman dan sangat menikmati pujian orang lain, sangat menikmati ketenaran, sangat menikmati gelar dan jabatan, tanpa diiringi ketakwaan kepada Allah ‘azza wajalla, maka kita patut untuk waspada. Sebab semua itu merupakan tanda lemahnya iman.Fenomena seperti ini telah jauh-jauh hari diperingatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتْ الْفَاطِمَةُ

“Kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan itu akan menjadi penyesalan dihari kiamat, ia adalah seenak-enak penyusuan dan segetir-getir penyapihan.” (HR. Al-Bukhari No. 7146)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah mengingatkan tentang hakikat kepemimpinan dan jabatan,

إِنْ شِئْتُمْ أَنْبَأْتُكُمْ عَنِ الْإِمَارَةِ وَمَا هِيَ؟ أَوَّلُهَا مَلَامَةٌ، وَثَانِيهَا نَدَامَةٌ، وثَالِثُهَا عَذَابٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا مَنْ عَدَلَ

“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan, dan apa kepemimpinan itu? Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab di hari kiamat, kecuali pemimpin yang adil.” (HR. Ath-Thabarani No. 132 dalam Mu’jam al-Kabir, 18/71)

Dalam riwayat lain beliau juga bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَمْثُلَ لَهُ عِبَادُ اللَّهِ قِيَامًا، فَلْيَتَبَوَّأْ بَيْتًا مِنَ النَّارِ

“Barang siapa suka jika hamba-hamba Allah bangkit berdiri untuk dirinya, maka ia akan menempati rumah dari api neraka.” (HR. Al-Bukhari No. 977 dalam Al-Adab al-Mufrad, 339)

Jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Kedelapan: Tidak peduli dengan urusan kaum muslimin

Tidak peduli dengan kondisi kaum muslimin dan hanya mementingkan urusan pribadi adalah salah satu tanda lemahnya iman. Sikap ini terwujud dalam banyak hal.

Ketika ada saudara muslim yang tertimpa musibah, tidak mau menolongnya. Saudara muslim Uighur Turkistan Timur berada dalam kondisi penindasan agama; kalau salat ke masjid, ditangkap dan dipenjara, kalau mengenakan jilbab, ditangkap dan dipenjara, kita sama sekali tidak peduli, tak mau mendoakan mereka. Padahal kita tahu tentang itu. Ini adalah tanda lemahnya iman kita.

Ada saudara kita yang terkena musibah banjir, kita diam saja. Tidak mau bergerak menolong mereka. Bahkan, mendoakan mereka saja, kita enggan. Ini adalah tanda lemahnya iman kita.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ مِنْ أَهْلِ الْإِيمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ يَأْلَمُ الْمُؤْمِنُ لِأَهْلِ الْإِيمَانِ كَمَا يَأْلَمُ الْجَسَدُ لِمَا فِي الرَّأْسِ

“Sesungguhnya kedudukan orang mukmin dalam bagian orang-orang beriman itu laksana kedudukan kepala pada badan, ia akan merasakan penderitaan yang menimpa orang-orang beriman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena rasa sakit di bagian kepala.” (HR. Ahmad No. 22877)

Jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Kesembilan: Tidak tergugah untuk beramal bagi kepentingan Islam dan kaum muslimin

Tanda lemahnya iman seseorang yang berikutnya adalah tidak tergugah hatinya untuk beramal untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin. Tidak mau berusaha berkontribusi pada hal-hal yang menyangkut kepentingan Islam dan kaum muslimin.

Bekerja hanya bertujuan mencari harta untuk kepentingan pribadi. Memiliki usaha, hasilnya hanya untuk menambah harta pribadi, membangun rumah yang megah, membeli mobil di luar batas kebutuhan. Memiliki kelebihan kemampuan fisik dan skill hanya digunakan untuk memperkaya diri sendiri. Dari semua itu, sama sekali tidak ada yang dialokasikan untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin.

Ini semua adalah tanda lemahnya iman kita. Sangat jauh berbeda dengan karakter para sahabat yang berada di sekeliling Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Seorang pemuda, Ibnu Amr langsung beranjak melakukan dakwah kepada kaumnya sesaat setelah dia masuk Islam. Dia langsung menyeru kaumnya dan langsung memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk mengajak mereka masuk Islam. Dia meminta kepada Rasulullah untuk kembali kepada kaumnya setelah masuk Islam.

Tetapi mayoritas orang-orang pada jaman sekarang hanya duduk tenang-tenang dan tidak miliki rasa tanggung jawab untuk melakukan dakwah meskipun sudah sekian lama dia sebagai orang Muslim.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *