Kisah Abu Nawas: Abu Nawas Menghadapi Pemuda Cerdik, Bayar Nazar Dengan Menjual Rumah

Abu Nawas Menghadapi Pemuda Cerdik
Abu Nawas Menghadapi Pemuda Cerdik
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Suatu ketika ada pemuda yang mengalami masalah besar, sudah berbulan-bulan masalah ini tidak kunjung selesai.

Si pemuda lalu curhat kepada kawan-kawannya, ia berharap mendapatkan jalan keluar atas musibah yang menimpanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun tak ada satupun solusi dari temannya bisa membantu mengurai masalah yang menghimpit dirinya.

Salah satu temannya, menyarankan agar ia meminta nasehat kepada Abu Nawas.

Dikutip dari kanal YouTube HUMOR SUFI OFFICIAL, esok harinya si pemuda mendatangi rumah Abu Nawas.

“Tuan, maukah tuan membantuku, aku mempunyai masalah besar yang sampai saat ini belum ada jalan keluarnya.” Tanya sang pemuda kepada Abu Nawas.

“Apa masalahmu, coba ceritakan.” Sahut Abu Nawas. Si pemuda lalu menceritakan kisahnya, berulang kali ia meneteskan air mata sambil sesenggukan di hadapan Abu Nawas.

“Masalahmu begitu berat anak muda, saranku perbanyak ibadah dan berdoa. Mintalah pertolongan kepada Allah dan sebagai bukti keseriusanmu ini kau sebaiknya menyatakan sebuah nadzar.

Insyaallah akan dibukakan jalan untukmu.” Tutur Abu Nawas. “Baiklah tuan, aku akan bernazar bila masalahku terpecahkan, aku akan menjual rumah dan dari

penjualan tersebut akan aku sedekahkan semuanya kepada fakir miskin.” Balas si pemuda.
Hari demi hari berganti, setelah si pemuda mengucapkan nadzarnya ia mengalami banyak peristiwa.

Ia mendapatkan banyak saran-saran yang bisa membantunya menyusun sebuah tindakan dan solusi bagi permasalahannya.

Akhirnya seiring berjalannya waktu, permasalahan yang dulu menghimpitnya kini telah sirna.

Suatu malam saat memasuki kamar shalatnya ia melihat tasbih tergeletak diatas sajadah, benda itu mengingatkannya pada malam yang pedih saat ia mengucapkan nazarnya.

“Oh iya aku harus melunasi nadzarku, kenapa aku begitu pelupa.” Batin si pemuda.

Sejak itu ia ingin segera menunaikan nazarnya, akan tetapi ia merasa jika rumahnya ia jual dan uang hasil penjualan ia sumbangkan semua kepada fakir miskin alangkah sayangnya.

Ia pun menyesal kenapa dulu terlalu bersemangat mengucapkan nadzar, seharusnya ia tidak bernazar menjual rumah tapi menazarkan barang lain yang lebih kecil harganya.

Si pemuda berusaha memutar otak agar bisa mengurangi kerugian akibat nadzarnya yang tak mungkin ditariknya kembali.

Setelah beberapa lama ia menemukan ide, yaitu ia akan menjual rumahnya seharga satu dinar.

Itu harga yang sangat murah, selain itu ia juga akan menjual kucing yang menempati rumah tersebut dengan harga 10.000 dinar.

Jadi bagi siapa saja yang akan membeli rumahnya, maka harus pula membeli kucing. Itu sudah paket yang tidak bisa dipisah.

Tak lama setelah penjualan itu diumumkan, datanglah seorang pembeli yang tanpa menawar membeli paket tersebut. Sang pembeli menyerahkan uang sebesar 10.001 dinar.

Sehari setelah jual beli dilakukan, si pemuda segera menunaikan nazarnya dengan memberikan uang satu dinar sebagai hasil penjualan rumahnya kepada fakir miskin.

Sementara itu hasil penjualan kucing yang bernilai 10.000 dinar ia simpan rapat-rapat. Dikemudian hari uang 10.000 tersebut bisa ia belikan rumah lagi untuk ditinggali.

Suatu ketika Abu Nawas mendatangi si pemuda. “Hai pemuda, apa sudah kau penuhi nazarmu?” Tanya pemuda itu.

“Sudah tuan, uang hasil penjualan rumah sudah aku sedekahkan kepada fakir miskin.” Jawab si pemuda.

“Berapa yang kamu sedekahkan?” Tanya Abu Nawas. “Semuanya tuan, jumlahnya 1 dinar. Karena aku jual rumahku seharga 1 dinar.” Jawab si pemuda.

“Kenapa bisa murah sekali?” Tanya Abu Nawas heran. “Aku menjual sepaket dengan kucing yang mendiami rumah itu, harga kucingnya adalah 10.000 dinar, dan uang penjualan kucing aku gunakan untuk membeli rumah lagi.” Kata si pemuda.

Mendengar itu Abu Nawas hanya geleng-geleng kepala.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *