Alami Trauma, Cerita Bharada E saat Masuk TKP Kematian Brigadir J, Terlintas Momen Mengerikan

Cerita Bharada E saat Masuk TKP Kematian Brigadir J
Cerita Bharada E saat Masuk TKP Kematian Brigadir J
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idBharada E gemetar saat masuk ke lokasi TKP kematian Brigadir Yosua Hutabarat. Ia terlihat gemetar ketika menghadiri rekonstruksi.

Bharda Eliezer atau Bharada E kesal dengan Ferdy Sambo pada saat rekonstruksi adegan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat pada Selasa (30/8/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tak hanya ke Ferdy Sambo, Bharada E kesal dengan empat tersangka lain yang menjalankan peran tak sesuai kenyataan.

Ia sempat ditenangkan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). LPSK meminta agar Bharda E tenang karena semua akan terbukti di pengadilan.

LPSK juga mengapresiasi Bharada E yang ingin berkata jujur tentang kasus pembunuhan Birgadir J.

Usai menjalani rekonstruksi, ternyata Bharada E mengalami trauma. Ia gemetar setelah memasuki lokasi TKP pembunuhan Brigadir J.

Terlebih, Bharada E ikut menembak Brigadir J.

TKP pembunuhan Brigadir Yosua berada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“Situasi dari klien saya ini adalah ketika kemarin masuk di rumah TKP, memang sedikit trauma,”ujar pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, Kamis (1/9/2022).

“Karena saya mengikuti proses dari awal ketika masuk ke garasi, klien saya gemetar,” ungkapnya.

Ronny menuturkan, kliennya juga terlihat trauma selama mengikuti proses rekonstruksi tersebut.

Karena itu, pihaknya kini meminta pendampingan psikiater terhadap Bharada Eliezer.

“Kita kan sekarang dalam proses pendampingan, ini kan kita ada psikiater juga.”

“Kami harap bahwa proses klien kami ini supaya bisa berjalan lancar, kemudian kita konsisten terus waktu di TKP setelah melakukan reka penembakan itu, klien saya sempat duduk itu tangannya gemetar,” beber Ronny.

Bharada Eliezer lantas meminta keringanan hukuman, karena merasa sudah kooperatif menjadi justice collaborator maupun whistleblower, untuk mengungkap tabir kematian Brigadir Yosua.

“Kami perlu sampaikan kepada publik bahwa klien kami tetap konsisten,”ujarnya.

“Harapannya seperti apa? Karena sudah kooperatif dan sudah whistleblower, terus kemudian sudah sebagai justice collaborator, harapannya apa?”

“Supaya di pengadilan ini bisa meringankan ya,” papar Ronny.

Ia menuturkan, pengakuan Bharada E yang kerap berbeda dengan Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi, bakal dibuktikan di pengadilan.

“Kalau memang yang disampaikan di keterangan BAP berbeda, itu kita buktikan di pengadilan.”

“Nanti kan ada alat bukti yang lain juga kan, bukan hanya keterangan saksi.”

“Nanti itu teman-teman kita akan buktikan di pengadilan, kita akan melakukan pembelaan secara maksimal,” tutur Ronny.

Bharada E Marah ke Ferdy Sambo

Ternyata Bharada Eliezer atau Bharada E tidak merasa takut untuk bertatapan dengan Ferdy Sambo pada rekonstruksi, Selasa (30/8/2022) kemarin.

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy memastikan Bharada E tak gentar bertemu dengan Ferdy Sambo dan tersangka lain.

Kata Ronny, Bharada E yang merupakan justice collaborator (JC) memastikan melakukan pendampingan dalam proses rekonstruksi.

Lalu, kenapa ketika adegan rekonstruksi Bharada E bertemu Ferdy Sambo dipakai peran pengganti? Simak pengakuan Bharada E.

Terungkap bahwa Bharada E sempat marah dalam proses rekonstruksi di tiga lokasi yakni di rumah Magelang, rumah pribadi, dan rumah dinas atau TKP pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.

Kemarahan Bharada E itu ternyata disebabkan para tersangka lain termasuk Ferdy Sambo, dianggapnya melakukan adegan tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Sehingga beberapa kali Bharada E menolak memperagakan adegan menurut versi para tersangka lain juga versi Ferdy Sambo.

Ia hanya mau melakukan adegan reka ulang yang menurutnya sesuai dengan fakta atau kejadian sesungguhnya.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias dalam tayangan Inews TV, Rabu (31/8/2022).

“Jadi sempat awal-awal, ketika ada proses penolakan adegan yang tadi saya sampaikan itu, Bharada E sempat marah. Dia marah tapi ya emosi sesaat, setelah itu selesai. Karena dia baru memahami bahwa memang masing-masing tersangka itu punya pikiran dan ingatan masing-masing. Jadi nggak bisa memaksakan, karena mereka punya versi masing-masing dan ingatannya berbeda-beda,” beber Susilaningtias.

Namun selanjutnya, kata Susilanintias kemarahan Bharada E bisa diredakan pihaknya dan diberikan pemahaman.

Jika memang adegan tidak sesuai menurut Bharada E, kata Susilaningtias, Bharada E menolak memperagakannya dan dilakukan pemeran pengganti.

“Sebenarnya Bharada E ini semangat sekali untuk mengungkapkan kejujuran dan fakta. Makanya, kemarin itu dia mau hadir secara langsung menjalani rekonstruksi, meski sempat marah. Saat ini emosinya stabil dan dia tetap pada keterangannya sebelumnya,” kata Susilaningtias.

Dimana menurut Bharada E, ia hanya diperintahkan saja oleh Ferdy Sambo melakukan penembakan terhadap Brigadir J, dan tidak tahu soal perencanaan pembunuhan yang dilakukan para tersangka lain.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *