Hajinews.id — Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Amin Soebandrio mengatakan virus SARS-CoV-2 Omicron semakin lemah akibat seringnya bermutasi.
“Walaupun virus itu terus bermutasi tapi sebagian besar mutasi itu justru membuat virus tambah lemah,” kata Amin dalam talkshow secara virtual, Jumat (2/9), sebagaimana dikutip CNN Indonesia.
Amin menyebut hanya empat sampai lima persen dari mutasi itu yang dapat membuat virus tersebut lebih fit. Dalam hal ini virus lebih bisa menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungan baik itu obat maupun antibodi.
“Yang empat sampai lima persen itu yang harus kita hadapi,” tuturnya.
“Jadi kalau kita bisa mencegah masuk ke host yang baru maka replikasi itu bisa dikurangi,” tuturnya
Lebih lanjut, Amin menjelaskan 45 persen mutasi virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus itu mati, 30 persen menyebabkan virus bertambah lemah, dan 25 persen mutasi tidak menyebabkan perubahan apapun.
Oleh karena itu, Amin menekankan agar masyarakat melakukan upaya perlindungan diri agar virus tidak masuk ke tubuh dan terus bereplikasi.
“Walaupun masih bermunculan beberapa varian-varian yang cukup mengkhawatirkan tapi kita harapkan dengan rentang waktu tertentu semakin lama justru akan semakin menurun baik kemampuan menularnya maupun virulensinya,” pungkasnya.