Kisah Abu Nawas: Cara Abu Nawas Mengerjai Dukun Palsu, Uang Berobat yang Terlanjur Dibayarkan Kembali Lagi, Bikin Ngakak

Abu Nawas Mengerjai Dukun Palsu
Abu Nawas Mengerjai Dukun Palsu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sekarang lagi viral di Indonesia pembongkaran trik  yang dilakukan oleh dukun palsu dalam mengelabui korbannya.

Kebohongan dukun palsu yang dinilai berkedok agama tersebut, diungkap oleh salah seorang pesulap yang dikenal dengan Pesulap Merah.Pesulap Merah sengaja mengungkapkan karena banyak dukun palsu yang memanfaatkan orang sakit untuk mendapatkan uang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ternyata zaman dulu juga ada dukun palsu atau tabib palsu. Hal itu terjadi di masa-masa dinasti.

Bahkan dikisahkan, seorang sufi sekaligus penyair cerdik dan kocak, Abu Nawas, juga sempat ditipu oleh dukun palsu atau tabib palsu.

Dikutip dari Youtube Humor Sufi Official, suatu ketika di Baghdad ada seorang tabib yang cukup terkenal. Banyak sekali orang yang berobat ke tabib tersebut.

Setiap kali pengobatan harus membayar 100 Dinar. Namun ternyata tabib itu adalah sejenis dukun palsu.

Abu Nawas yang belum mengetahui bahwa itu adalah tabib atau dukun palsu, ia membawa anaknya berobat saat mengalami sakit.

Abu Nawas pergi menemui dukun tersebut. Kemudian membayar 100 Dinar. Namun beberapa hari kemudian anaknya belum juga sembuh.

Abu Nawas kemudian kembali lagi dan harus membayar 100 dinar lagi. Namun setelah berobat, anaknya juga belum juga sembuh.

Bahkan Abu Nawas sudah bolak-balik tiga kali belum juga sembuh. Sementara uang yang ia keluarkan sudah mencapai 300 Dinar.

Dari kejadian itu Abu Nawas baru sadar bahwa tabib tersebut sejenis dukun palsu. Tak mau kalah, akhirnya Abu Nawas membuka praktik pengobatan sendiri di rumahnya.

Dan di depan rumahnya dituliskan: “Jika sembuh bayar 100 Dinar. Jika tidak sembuh uang dikembalikan 1000 Dinar”

Banyak sekali orang-orang berobat ke rumah Abu Nawas. Sehingga pengobatan di rumah dukun palsu tadi sepi. Namun anehnya, orang yang berobat ke Abu Nawas jadi sembuh.

Di satu sisi dukun palsu merasa resah. Karena dalam beberapa hari ini tidak ada orang yang berobat. Tiba-tiba asistennya datang dan memberikan kabar.

“Saya tahu kenapa tidak ada warga berobat ke sini. Ternyata Abu Nawas juga membuka praktik pengobatan,” kata asistennya.

Pernyataan itu membuat dukun palsu geram. “Jika sembuh maka pasien bayar 100 Dinar, tapi jika tidak sembuh maka pasien akan mendapatkan uang 1000 dinar,” jelas asisten dukun palsu itu.

Mendengar hal itu pikiran bulus dukun palsu tadi mulai berjalan. Ia kemudian mencari akal bagaimana caranya agar mendapatkan uang 1000 Dinar dari Abu Nawas. Akhirnya ia berpura-pura sakit, yakni terjadi gangguan pada lidahnya yang tiba-tiba tidak bisa merasakan apa-apa.

“Kalaupun tidak apa-apa, saya bilang tidak sembuh, kan saya yang tahu,” kata dukun palsu tadi dalam hatinya.

Dukun palsu itu kemudian pergi ke rumah Abu Nawas. Sesampainya di rumah Abu Nawas, ia menyampaikan keluhannya. “Lidah saya tidak bisa merasakan apa-apa Abu Nawas,” kata dukun palsu tadi.

“Loh, bukannya tuan ini adalah seorang tabib. Kenapa berobat ke sini,” tanya Abu Nawas.

“Saya tidak punya obatnya Abu Nawas,” kata dukun palsu itu.

“Oh sebentar saya buatkan obatnya dulu,” kata Abu Nawas sambil pergi ke belakang.

Abu Nawas sudah tahu dari awal bahwa sakit yang diderita hanya akal-akalan dukun palsu tersebut.

Abu Nawas kemudian mengambil lemon yang lumayan besar, kemudian lemon itu diperaskan ke dalam segelas air, dan membawanya ke luar.

“Ini tuan obatnya, silahkan diminum,” kata Abu Nawas sambil menyodorkan segelas perasan lemon.

Dukun palsu tadi kemudian meminumnya. Saat minum, seketika wajahnya menjadi kecut, dan dia marah. “Ini kan perasan lemon,” kata dukun palsu itu.

“Nah tuan sudah bisa merasakan. Berarti penyakit tuan sudah sembuh. Ayo bayarkan 100 dinar,” kata Abu Nawas.

Terpaksa si dukun palsu tadi membayar 100 Dinar. Kemudian pulang dengan perasaan dongkol.

Ternyata dukun palsu tersebut tidak mau menyerah. Besok harinya dia kembali lagi, dengan keluhan lupa ingatan. “Saya mengalami lupa ingatan Abu Nawas,” katanya.

Seperti biasa, Abu Nawas ke belakang untuk meracik ramuan. Tapi obat yang dikasihkan oleh Abu Nawas masih perasan lemon. “Silahkan diminum tuan obatnya,” pinta Abu Nawas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *