Sindir Ali Ngabalin? Kiai Cholil Nafis: Orang yang Suka Marah-marah di Media Malah Merendahkan Dirinya Sendiri

Ali Ngabalin Marah di media
Kiai Cholil Nafis yang juga Anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah Kiai Cholil Nafis yang juga Anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI memberikan komentar yang seakan menyindir Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Sebelumnya diketahui potongan video Ali Mochtar Ngabalin dan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara pada acara di stasiun televisi swasta tersebar di media sosial.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada video tersebut, Ali Ngabalin terlihat marah kepada Deolipa. Ia pun terkesan tidak memberikan kesempatan mantan aktivis 98 itu untuk berbicara.

Menanggapi hal tersebut, Cholil Nafis menyebut jika ada orang yang sering marah-marah di publik tidak akan menambah kegagahan.

Malah justru akan merendahkan dirinya sendiri di hadapan publik.

“Orang yang marah-marah di publik atau media itu bukan menambah kegagahan apalagi wibawa tapi malah merendahkan dirinya sendiri,” ucap Cholil dilansir fajar.co.id, Jumat (2/9/2022).

“Kalau itu dilakukan oleh staf istana perlu ditegur karena menciderai citranya,” sambungnya.

Cholil pun menyarankan jika menghadapi watak seperti ini yaitu dengan mengabaikannya.

“Tips, Cara mengalahkan orang yang debat dengan marah-marah adalah mengabaikannya (cuekin aje) yee,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, serta Panda Nababan, berdebat panas dalam program Catatan Demokrasi tvOne soal Perombakan Polri.

Berawal saat pembawa acara program itu menanyakan soal upaya presiden untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap Polri terkait kasus Irjen Ferdy Sambo sebagai momentum emas bagi presiden untuk mengembalikan maruah dari institusi Polri.

Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan, mereka yang hadir sebagai pembicara di program itu bukan sebagai hakim untuk mengadili polisi.

“Hati-hati lho, polisi institusi negara. Jangan sampai terjadi distorsi bapak, jangan kita seenak perutnya berteriak. Bahwa polisi harus melakukan evaluasi secara internal memang iya. Tapi apa kewenangan kita untuk melakukan itu, berikan kepercayaan pada polisi. Orang-orang ini terproses, jangan dibikin begitu, jangan bikin distorsi,” tegas Ali Ngabalin.

Pernyataan Ali Ngabalin pun ditimpali Panda Nababan. Mantan anggota Komisi III DPR RI, menjelaskan, apa yang dikemukakan Ali Ngabalin itu terlalu jauh menafsirkan. “Saya bilang ini kesempatan emas buat Presiden dan Kapolri, bukan berarti menghukumi Polri,” ujarnya.

Deolipa Yumara pun berusaha memotong ucapan Ali Ngabalin di tengah perdebatan yang memanas itu.

Deolipa Yumara menyebut, Ali Ngabalin kebanyakan bicara,”Kita ini masyarakat Indonesia diwakili Pak Panda, Pak Johnson, kita di sini rasional semua Pak kita tidak ada distorsi, sebentar pak,” beber mantan pengacara Bharada E ini.

Deolipa pun meminta agar Ali Ngabalin memberikan kesempatan untuk ia berbicara. “Sebentar pak, pak gantian. Bapak jangan ngoceh-ngoceh pak,!” ujar Deolipa.

Lantas Ali Ngabalin pun kembali berbicara dengan nada keras. “Kau siapa? Kau punya jabatan apa? Menuduh orang gblk dan lain-lain, kau siapa?” tanya Ali Ngabalin berkali-kali.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *