Hajinews.id – Baginda Raja Harun Ar Rasyid pernah menugasi Abu Nawas mengajari lembu mengaji.
“Ajari keledai itu membaca, dalam dua minggu datanglah kemari dan lihat hasilnya,”kata raja pada Abu Nawas.
Abu Nawas pun mohon undur diri pada sang baginda raja.
Dua minggu kemudian, Abu Nawas datang kembali ke istana menghadap baginda raja.
Tanpa berbicara terlebih dahulu sang baginda menunjuk pada buku besar, dan membuka sampulnya.
Si keledai pun menatap buku itu, tak lama si keledai membalik buku itu dengan lidahnya terus menerus, dibaliknya buku itu sampai halaman terakhir.
Kemudian si keledai menatap Abu Nawas, “Demikianlah, keledaiku sudah bisa membaca”kata Abu Nawas.
Baginda raja pun penasaran, “bagai cara mu mengajari keledai ini membaca,”ujar raja Harun Ar Rasyid itu.
Lalu Abu Nawas berkisah, “sesampainya dirumah, aku siapkan buku besar lalu aku sisipkan biji gandum didalamnya”.
“Keledai itu harus membolak-balikan buku itu untuk memakan biji gandum yang ada didalamnya, sampai keledai ini mahir membolak-balikan buku dengan benar”.
“Tapi bagaimana ia mengerti membacanya,”jawab raja dengan tidak puas.
“Bukan begitukah cara keledai membaca, hanya membolak-balikan buku tanpa mengerti isinya”.
“Kalau kita membuka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai bukan tanya Abu Nawas pada sang raja.
Sang raja pun tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala, dan meyakini Abu Nawas mempunyai kecerdasan yang luar biasa.***