Hajinews.id – Orang Tuamu…Dialah selama ini orang yang paling ikhlas membesarkan kita. Dialah orang selama ini mempertaruhkan segalanya
Bahkan dengan darah dan nyawa. Saat kau masih dalam kandungan. Panas dan perih tak pernah dihiraukan
Ia jaga dirimu dengan penuh perasaan
Tanpa sedikitpun mengharapkan bayaran
Saat kau hendak dilahirkan
Mereka benar-benar tertekan perasaan, karena satu harapan, semoga lahir selamat buah hati idaman
Saat kau terlahir nyata
Puji syukur alhamdulillah diucapkannya
Air matanya menetes tanpa disadarinya
Karena rasa bahagia yang tak terkira
Kini hari-harinya hanya dihabiskan untuk mengurus sang bayi dambaan
Keluh kesah tak pernah terucapkan, dengan ikhlas ia lakukan
Ibumu….
Saat malam hari
Saat orang tidur asyik sekali
ia justru setia terus menatapmu sepanjang hari agar tak ada seekor nyamuk pun yang menyakiti
Makanpun ia tinggalkan
Saat mendengar tangisan sang buah hati kesayangan
Ayahmu…
Teriknya panas matahari sama sekali tak ia hiraukan
Dinginnya malam tak ia pedulikan
Dengan satu tujuan, buah hatinya hidup dalam kebahagiaan
Kini, setelah kita tumbuh dewasa
Kita mulia berulah
Kita mulai merasa orang tua kita seakan rongsokan besi tua, yang bisa-bisa kita hancurkan sesukanya
Dirimu merasa lebih perkasa
Kau mulai berani berkata kasar padanya
Bahkan kau semakin kurang ajar padanya
Kita merasa lebih berpendidikan?
Kita merasa lebih tahu arti kehidupan?
Atau orang tua kita anggap hanya rongsokan
Yang tangisnya tak lagi kita pedulikan ?
Kalau sampai ini terjadi
Alangkah durjananya kita ini
Alangkah durhakanya kita ini
Alangkah celakanya kita ini
Demi Allah
Apa kita menyangka telah membalas budi segala kebaikan kedua orang tua yang begitu tulus hati
Malulah… Malulah…. Malulah…
Lupakah kita keridhoan Allah bergantung kepada keridhoan orang tua?
Lupakah musjabnya doa mereka?
Atau kita ini sebenarnya sedang menantang Allah Yang Maha Perkasa
Agar segera menurunkan adzab-Nya ?
Takutlah…. Takutlah…. Takutlah kepada-Nya….
Wallahi
Jangan kita kira kejahatan kita kepada orang tua akan dibiarkanNya begitu saja….
Wallahi, Kalau Dia kehendaki
Saat ini, bisa Allah hancurkan kita sampai mati, akibat hati kedua orang kita yang tersakiti
Kalau sudah demikian
Jangan lagi kita harapkan
Kedamaian hidup akan didapatkan, “kutukan” orang tua efektif berjalan.
Maka aku nasehatkan
Siapapun kita dan kalian
Segeralah peluk cium orang tua kalian.
Mintalah maaf dan keridhoan
Ciumlah tangan mereka dengan penuh keikhlasan sebelum datang adzab Tuhanmu yang sangat menyakitkan.
Segera katakan dengan penuh ikhlas diri pada kedua orang tuamu yang yang sering kau sakiti:
“Wahai Abah Ummi, maafkanlah kedurjanaan anakmu ini, maafkan bila selama ini anakmu belum bisa membalas budi, bahkan masih sering membuat sakit hati.”
“Sungguh aku takut kepada Rabbi.
Sekiranya engkau tak memaafkan kedurhakaan kami, maka murka Tuhan segera menimpa kami dan saat itulah penyesalan tiada lagi berarti.
Maafkan segala kekhilafanku wahai Ummi dan Abi.
Ampunkan dosaku yaa Ilaahi Rabbi. Aamiin.”
Penulis: Ustadz Berik Said Bajrey حفظه الله
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammdin.
📲 @IslamAdalahSunnah