Khutbah Jumat: Membiasakan Diri Berbuat Jujur

Membiasakan Diri Berbuat Jujur
Membiasakan Diri Berbuat Jujur
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن

Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Semasa Rasulullah SAW masih hidup, ditanya oleh seorang sahabat; Mungkinkah seorang mukmin itu pengecut? Jawab Rasulullah; “Mungkin”. Mungkinkah seorang mukmin itu bakhil (kikir)? Jawab Rasulullah; “Mungkin”. Mungkinkah seorang mukmin itu pendusta? Rasulullah SAW menjawab; “Tidak”!.

Ulama besar dari Universitas AI-Azhar Cairo, almarhum Sayid Sabiq yang menukilkan hadits ini dalam bukunya Jslamuna menjelaskan bahwa iman dan dusta tidak bisa berkumpul dalam hati seorang mukmin.

Dusta dikonstatir oleh Rasulullah merupakan salah satu dari tiga ciri munafik, disamping dua ciri lainnya, yaitu ingkar janji dan menyelewengkan amanah.

Islam tidak akan tumbuh dan berdiri kokoh dalam pribadi yang tidak jujur. Kita baca sejarah besar Nabi Muhammad SAW, selama 40 tahun beliau menjadi peribadi yang jujur lebih dulu, hingga digelari Al-Amin, baru kemudian diangkat menjadi utusan Allah SWT untuk mengajarkan Islam kepada umat manusia.

Dalam satu hadits diceritakan bahwa pada suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW, dan mengajukan pertanyaan: “Apakah perbuatan yang harus dilakukan untuk bisa masuk surga, dan apa pula perbuatan yang menyebabkan seseorang masuk neraka? Rasulullah SAW menjawab: “Berpegang teguhlah kepada kejujuran. Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan kesurga. Dan seseorang yang senantiasa berkata benar dan jujur akan tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang benar dan jujur. Jauhilah dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu melemparkan seseorang kedalam neraka. Dan seseorang yang sering berdusta akan tercatat disisi Allah sebagai seorang pendusta”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah

Perubahan nilai-nilai yang terjadi dalam masyarakat dewasa ini tanpa disadari gambaran kita seringkali menyaksikan dan mungkin pernah mengalami betapa sikap ustiqamah mempertahankan sikap hidup yang hanif (bersih, lurus, dan jujur) ditengah pengaruh lingkungan yang memberi peluang untuk berlaku tidak jujur dipandang orang sebagai tindakan mempersulit diri bahkan mempersulit orang lain.

Tetapi jika direnungkan, berpaling dari kejujuran itulah tindakan menghancurkan diri sendiri dan orang lain. Tatkala kejujuran ditinggalkan, yang merajalela adalah dusta dan kebohongan. Sebuah kebohongan tak bisa ditutup kecuali dengan kebohongan pula, dan begitulah seterusnya sehingga melahirkan lingkaran kebohongan.

Karena itu Islam memandang dusta adalah induk dari berbagai dosa. Integritas pribadi sebagai muslim akan jatuh ketika seseorang tidak bisa menjaga kejujuran, tidak konsisten antara keyakinan, ucapan dan pengamalan.
Krisis multi dimensional yang melanda bangsa kita bermuara pada krisis akhlak.

Krisis akhlak yang melanda kehidupan kita diantaranya ialah krisis kejujuran serta menipisnya rasa malu berbuat kesalahan yang telah menimbulkan akibat-akibat sampingan seperti terjadinya krisis panutan dikalangan masyarakat.
Sebenarnya masih banyak orang-orang baik dan jujur dinegeri ini, tetapi mereka kebanyakan pada posisi silent minority. Dalam hal ini kita khawatir Indonesia tengah meluncur masuk kategori negara yang disebut zero trust society (menurut kategori Franchis Fukuyama, 1995) .

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah

Krisis kejujuran menjadi penyebab subumya praktik korupsi, kolusi dan manipulasi yang menggerogoti kehidupan bangsa dari hulu sampai ke hilir. Karena kemahiran membuat lingkaran kebohongan, maka perbuatan korupsi, kolusi, suap, dan manipulasi makin merebak dan sulit dibuktikan.

Kebohongan tidak jarang membuat campur-aduknya antara yang haq dan yang bathil. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, jika kita mau membenahi moral hazard para pengelola negara dan masyarakat yang semrawut, maka langkah pertarna adalah membudayakan kejujuran serta meluruskan kesalahan berfikir yang melahirkan kecenderungan melakukan pembenaran atas suatu perbuatan yang tidak benar.

Untuk memulihkan kredibilitas birokrasi pemerintah yang menyandang citra negatif dimata masyarakat harus dimulai dengan penegakan kejujuran hingga hal itu menjadi kesadaran kolektif. Kalau dibayangkan beratnya memperbaiki sistem yang besar dan kompleks, maka tidak seorang pun akan sanggup melakukannya. Tapi, berangkatlah dari satu prinsip, yaitu; lakukan apa yang kita bisa!

Hadirin jam’ah jum’at rahimakumullah

Mari kita tegakkan budaya hanif dan siddiq di semua bidang kehidupan, diantaranya meliputi; niat lurus, berfikir lurus, bicara benar, sikap terpuji, dan perilaku teladan. Dalam hubungan ini Rasulullah SAW yang diutus oleh Allah SAW untuk kesempumaan budi luhur manusia memberi petunjuk sebagai berikut; ”Berbuatlah ditempat saudara, saya juga melakukan hal yang sama”.

Semoga khutbah pada hari ini dapat menjadi bahan renungan dan introspeksi diri untuk senantiasa jujur dalam sikap, ucapan, dan perbuatan.

Khutbah Kedua

الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *