Plus Minus Kompor Listrik dan Kompor Gas Elpiji

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Menakar untung rugi penggunaan kompor listrik vs kompor gas. Saat ini pemerintah mendorong masyarakat untuk beralih dari kompor gas melon alias LPG 3 kg ke kompor listrik.

Bahkan saat ini, konversi dari kompor gas ke listrik 1.000 watt telah diuji coba di Denpasar dan Solo. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai biaya penggunaan kompor listrik ditentukan oleh penggunaan konsumen sendiri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kalau konsumen boros, beban biaya penggunaan atau biaya listrik semakin besar. Sebaliknya, kalau konsumen bisa mengontrol, biaya penggunaan listrik bisa kecil,” kata Fahmy, Sabtu (24/9/2022).

Fahmy menilai dalam uji coba kompor listrik, PLN harus membebaskan biaya beban untuk menaikkan daya listrik pelanggan.

“Konversi kompor gas ke listrik tidak semata mengatasi masalah over supply yang dialami oleh PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN, ” katanya.

Dia menuturkan, hal ini juga dilakukan untuk mengatasi subsidi gas elpiji 3 kg yang selama ini tidak tepat sasaran. Sebelumnya, PLN mencatat pelanggan listrik non subsidi yakni dengan besaran daya listrik 1.300 volt ampera (VA) dan 2.200 VA menggunakan gas elpiji bersubsidi 3 kg.

“Konversi ke kompor listrik tidak semata atasi masalah over supply PLN, tetapi juga atasi pengurangan subsidi elpiji 3 kg yang salah sasaran,” ucapnya.

Dilansir dari esdm.go.id, selain itu kebutuhan elpiji di Indonesia terus meningkat dan sebagian besar elpiji-nya berasal dari impor. Tercatat pada tahun 2019 impor elpiji mencapai 5,71 juta Metrik Ton dengan nilai sebesar USD2.590 juta sementara sisanya 2,06 juta Metrik Ton berasal domestik.

Dikutip dari web.pln.co.id, kompor listrik atau induksi bekerja saat alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat. Sehingga panas yang dihasilkan dari listrik langsung dialirkan ke alat masak dan saat bersentuhan langsung dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.

Ditilik dari sisi penggunaan, kompor induksi relatif lebih murah bila dibandingkan dengan kompor elpiji. Berdasarkan hasil uji coba, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sedangkan dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp176.

Hal ini menunjukkan dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas elpiji 11,4 kilogram per bulan mampu menghemat Rp28.500 dari biaya memasak tiap bulannya.

Perbandingan Kompor Listrik dan Kompor Gas dari Segi Penggunaan Energi

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, kompor listrik dan kompor gas memiliki berbagai perbedaan. Tidak hanya mengenai bahan bakar berupa gas dan listrik, konsumsi energinya pun diketahui jauh lebih irit.

Diketahui, penggunaan energi dalam kompor listrik disebut-sebut jauh lebih irit dibanding kompor gas. Hal tersebut dikarenakan penyebaran panas dari kompor induksi atau listrik jauh lebih merata daripada kompor gas dengan pusat panas hanya di tengah-tengah.

Kompor listrik diketahui mampu menghantarkan hingga 90% elektromagnetiknya, sedangkan kompor gas hanya bisa menghantarkan sebanyak 70% saja.

Perbandingan Segi Keamanan

Diketahui, kompor listrik lebih aman dibandingkan kompor gas. Hal tersebut dikarenakan pada saat proses memasak, kompor listrik tidak menimbulkan asap.

Panas kompor listrik yang dihasilkan dari aliran kawat akan ditangkap sepenuhnya oleh alat masak, sehingga panas tidak akan terasa di tangan pada saat disentuh.

Dari segi cara kerja, kompor listrik juga lebih unggul daripada kompor gas. Diketahui, kompor listrik atau kompor induksi lebih praktis dibandingkan kompor gas.

Kompor listrik bisa digunakan untuk memasak secara terus menerus dengan catatan dapur harus dialiri listrik.

Sementara, pada saat memasak menggunakan kompor gas, harus memperhatikan volume gas yang jika habis memungkinkan aktivitas memasak berhenti.

Kepraktisan kompor listrik juga kian unggul karena jika habis, tidak perlu menukar tabung.

Perbandingan Kecepatan Memasak atau Efisiensi Waktu

Untuk memasak bahan pangan yang sama, kompor listrik diketahui akan lebih cepat karena penyebaran panas yang lebih merata dibandingkan kompor gas yang hanya berpusat pada tengah-tengah saja.

Perbandingan Biaya

Diketahui, biaya yang dikeluarkan untuk operasional kompor listrik jauh lebih hemat dibandingkan dengan kompor gas.

Hal tersebut dikarenakan penggunaan listrik jauh lebih irit jika dibandingkan dengan membeli gas LPG baru untuk memasak dalam angka waktu sebulan. Tidak hanya itu, harga unit kompor listrik juga lebih murah dibandingkan kompor gas. Harga satu kompor listrik adalah Rp170.000, sedangkan kompor gas bisa dibeli dengan harga sebesar Rp200.000.

Demikian sederet perbandingan kompor gas melon dan kompor listrik. (dbs).

 

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *