Gus Baha: Rasulullah SAW Tak Pernah NETRAL, Pasti Berpihak Kepada Hal yang Benar

Gus Baha: Rasulullah SAW Tak Pernah NETRA
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ungkap Gus Baha, Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya untuk berpihak kepada hal yang benar, Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan NETRAL pasti akan berpihak ke hal yang benar.

Gus Baha menuturkan, jika kita tidak berpihak kepada yang benar, berarti kita membiarkan keburukan mengalahkan kebenaran, makannya Rasulullah SAW tidak pernah NETRAL dan pasti akan berpihak kepada hal yang benar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ucap Gus Baha, hal yang benar harus dikatakan benar dan hal yang salah harus dikatakan salah, awas sikap NETRAL itu tidak diperbolehkan, kita harus berpihak kepada hal yang benar.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Gus Baha yang dilansir dari kenal YouTube Kado kehidupan. Mengatakan, Rasulullah SAW tidak pernah NETRAL dan pasti akan berpihak kepada hal yang benar.

Mengenai hal ini, Gus Baha pernah ditanya mengenai hukum sikap NETRAL, dalam artian tidak berpihak kepada siapapun.

Beliau mengatakan bahwa netral itu tidak boleh, Rasulullah SAW saja tidak pernah NETRAL, setiap ada masalah pasti berpihak kepada hal yang benar.

“Saya pernah ditanya, ini kisah nyata: ‘Gus, orang NETRAL itu baik apa tidak? Semisal ada orang berkelahi kita tidak ikut campur’,”ungkap Gus Baha.

Rasulullah SAW tidak pernah jadi orang NETRAL, misalnya ada yang berkelahi, nabi pasti membela salah satunya,” jelas Gus Baha.

Jika kita tidak berpihak kepada hal yang benar, sama saja kita membiarkan hal keburukan setara dengan hal kebaikan, dan hal itu tidak diperbolehkan.

“Karena kalau tidak ikut campur, artinya begini: kalau gajah berkelahi dengan kucing, kalu tidak ikut campur berarti Ikhlas kucing di injak gajah, pasti menang gajah,” analogi beliau.

“Rukhin berkelahi dengan Mustofa, kalau memang Rukhin yang salah, kemudian kamu tidak ikut campur berarti membiarkan kesalahan dan kebenaran itu setara,” jelas beliau.

Nabi Muhammad SAW salah satu tugasnya adalah Al Furqon, yaitu sebagai pemisah antara hak dan batil, pemisah antara yang benar dan yang salah.

“Padahal tugasnya nabi itu Furqon, memisahkan antara Haq dan bathil, makannya nabi pasti menggambil sikap,” ujar Gus Baha.

“Makannya saya setuju seperti para Habib ketika memilih harus jelas, kalau A ya A, kalau B ya B,” tegas beliau.

“Jadi, misalnya menolak yang ini, yaa gapapa harus jelas, meskipun orang lain bisa beda, tapi harus jelas,” kata beliau.

Ciri utama kebenaran itu yang Haq ya Haq yang bathil yaa bathil,” ucap Gus Baha

“Soal kita akhirnya tetap menerima, ya karena konstitusi ya karena kita orang Indonesia,” ungkapnya lagi.

Tapi ciri utama kebenaran harus bilang A itu salah B itu benar, misalnya,” tuturnya.

“Gak boleh kamu NETRAL, ‘halal sama saja’ gak bisa! Nanti perkara Haq bisa setara dengan perkara bathil,” tutup ucap Gus Baha.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *