Sekum Muhammadiyah: Tim Bayangan Nadiem Undang Interpretasi Ada Kolusi

Foto antara
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id — Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengkritisi 400 orang ‘tim bayangan’ yang digagas Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk membantu kementeriannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Telusuri Ada atau Tidak Penyimpangan

Mu’ti menyebut Badan Pemeriksa Keuangan bisa melakukan audit untuk menelusuri ada atau tidaknya penyimpangan uang negara terkait kebijakan kontroversi tersebut.

Mendikbud Nadiem Makarim.

“Tim bayangan itu adalah sebuah inefisiensi. Keuangan negara sedang tidak baik-baik saja. Tim bayangan itu bisa mengundang interpretasi adanya kolusi. BPK dapat melakukan audit untuk memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan,” kata Mu’ti dalam keterangan tertulisnya diterima VIVA, Selasa, 27 September 2022.

Baru Mendengar Istilah Tim Bayangan

Mu’ti mengatakan dirinya baru pertama kali mendengar istilah ‘tim bayangan’ dalam sebuah kementerian sepanjang sejarah Indonesia. Dia heran ada tim tersebut padahal sudah banyak sekali pejabat yang berada di lingkungan kementerian.

“Dalam sejarah Republik Indonesia, baru kali ini saya mendengar istilah ‘tim bayangan’ dalam sebuah kementerian. Jumlahnya ratusan dan semuanya digaji jutaan. Padahal, secara struktural, di lingkungan kementerian banyak sekali pejabat, mulai sekjen, dirjen, direktur, biro, dan staf, yang berjumlah ribuan,” kata Mu’ti.

Nadiem Jelaskan 400 Orang Sebagai Tim Bayangan

Mendikbudristek Nadiem Makarim sebelumnya telah menjelaskan terkait 400 orang sebagai “tim bayangan” di kementeriannya kepada komisi X DPR. Namun, Nadiem meluruskan beberapa hal kepada masyarakat mengenai masalah tersebut.

Nadiem mengaku, 400 tim bayangan itu merupakan ide dari dirinya sendiri, dengan tujuan bisa diterapkan di setiap jenjang kedinasan. Namun ia mengaku salah dalam penggunaan istilah tim bayangan. Sebab, ungkap Nadiem, tim tersebut sejatinya merupakan vendor yang dapat digunakan layananannya oleh para direktur jenderal Kemendikbudristek.

Nadiem menilai, 400 “tim bayangan” itu tidak memberi kesan negatif. Bahkan, kehadiran tim bayangan ini dapat memajukan Kemendikbud Ristek melalui inovasi teknologi.

“Itu adalah karena inovasi budaya dalam Kemendikbud Ristek, ya walaupun mereka vendor, mereka tidak diperlakukan sebagai vendor,” ujarnya.

Nadiem juga memastikan keputusan terkait semua kebijakan 400 tim bayangan ini masih dalam pengawasan direktorat terkait. Artinya, keliru jika ada anggapan 400 tim bayangan ini memegang kendali penuh atas seluruh Direktorat yang ada di Kemendikbudristek. Alasannya, kata Nadiem, semua keputusan masih ada di tangan Direktur Jenderal maupun Direktur.

“Dirjen dan direktur bekerja sama dengan mereka untuk gotong-royong. Dan itulah yang ingin dipelajari negara lain, bagaimana kita bisa ciptakan kapasitas yang baru,” ujarnya.

“Saya ingin mengucapkan sekali lagi ini adalah aspirasi saya sebagai pemimpin. Harapan besar saya adalah kami bisa sharing ini ke pemerintah daerah dan kementerian lain,” kata Nadiem.

Sumber: Viva

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *