Khutbah Jumat: Tragedi Kanjuruhan dan Pesan Mendalam untuk Mengingat Kematian

Tragedi Kanjuruhan untuk Mengingat Kematian
Tragedi Kanjuruhan untuk Mengingat Kematian
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا

مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ

فإن خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Baru saja kita mendengar kabar kematian dalam Tragedi Kanjuruhan. Seluruh dunia terhenyak, ratusan nyawa melayang dalam sekejap.

Berangkat ke stadion Kanjuruhan untuk menonton pertandingan sepakbola tim kesayangan, pulang membawa tangisan tinggal jasad yang siap untuk dikebumikan.

Tragedi Kanjuruhan mengingatkan kita betapa kematian itu begitu dekat. Tidak mengenal usia, tidak mengenal waktu dan juga tempat.

Allah Ta’ala sering mengingatkan orang-orang beriman tentang kematian di dalam Al-Quran Al-Karim. Tercatat, kata al-maut (kematian) disebut sebanyak 51 kali dalam Al-Quran. Bila ditambah dengan kata yang bermakna kematian di luar kata al-maut, jumlahnya akan lebih banyak.

Di antara ayat yang mengingatkan tentang kematian adalah ayat-ayat berikut ini:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” [Ali Imran: 185]

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: ”Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-Jum’uah: 8]

Allah juga berfirman,

وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ ثُمَّ رُدُّوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ مَوْلَىٰهُمُ ٱلْحَقِّ ۚ أَلَا لَهُ ٱلْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ ٱلْحَٰسِبِينَ

”Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.

Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat.” [Al-An’am: 61-62]

Begitu banyak firman Allah tentang kematian. Ini menunjukkan besarnya perhatian Allah tentang masalah kematian. Kematian adalah perkara besar. Ia menjadi pintu gerbang menuju akhirat.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Rasulullah juga memberikan perhatian besar terhadap masalah kematian. Beliau sering mengingatkan para sahabatnya tentang masalah kematian. Di antara sabda beliau yang memperingatkan tentang kematian adalah berikut ini:

وَلاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ المَوْتَ: إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا، وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ

“Jangan pernah salah seorang di antara kalian mengharapkan kematian. Jika dia orang yang suka berbuat baik, semoga dia bisa menambah amal kebaikan. Dan jika dia orang yang biasa berbuat buruk, semoga bisa memohon untuk bertaubat.” [Hadits Riwayat al-Bukhari no. 567, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah bersabda, ”Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” [Hadits riwayat Ibnu Majah, no. 4.258; At-Tirmidzi; An-Nasai; Ahmad].

Banyak mengingat kematian adalah sunnah yang mulia. Namun, pada masa sekarang ini, kelihatannya sudah banyak dilupakan orang. Padahal sunnah ini begitu besar manfaatnya bagi yang suka melaziminya.

Memang, yang biasa melazimi sunnah ini hanyalah mereka yang termasuk kategori orang-orang yang cerdik.

Imam Al Qurthubi rahimahullah menukil pernyataan dari Imam Ad Daqqaq rahimahullah bahwa beliau berkata, ”Siapa banyak mengingat kematian niscaya ia akan dimuliakan dengan 3 hal:

  1. Bersegera untuk bertaubat
  2. Hati menjadi qana’ah
  3. Giat dalam beribadah

Jamaah Jumat rahimakumullah

Orang yang banyak mengingat kematian itu akan menjadi orang yang tidak memiliki obsesi keduniaan yang muluk-muluk.

Dia akan cenderung hidup sederhana, tidak bermewah-mewah. Ia akan mudah bersikap qana’ah.

Dia tidak akan mendahulukan dunia daripada tuntutan syariat ketika dua hal tersebut bebenturan pada satu waktu.

Gaya hidup materialistis dan hedonis yang banyak menjangkiti orang pada masa sekarang ini tidak akan menimpanya. Hal ini karena kematian senantiasa terbayang di benaknya.

Seolah, alam akhirat sudah sedemikian dekat dengannya. Daya tarik dunia menjadi melemah dalam dirinya.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Ath Thabrani dan Al Hakim, bahwa Nabi bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ

”Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali hal itu akan melonggarkan kesempitan tersebut pada dirinya. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu lapang (kehidupannya), kecuali hal itu akan menyempitkan keluasan hidup pada dirinya.” [Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, no. 1.222; Shahih At Targhib, no. 3.333].

Manfaat lainnya dari melaksanakan sunnah banyak mengingat kematian adalah menjadikan seorang muslim giat dalam beribadah. Orang yang terbiasa memperbanyak ingat kepada kematian dan alam akhirat, akan memiliki semangat yang kuat untuk beribadah.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Tabiat dasar manusia secara umum adalah menyukai harta dan ingin tinggal di dunia dalam jangka waktu lama. Hal ini terus melekat pada dirinya hingga usia tua.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda,

يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ وَطُولُ الْعُمُرِ

”Anak keturunan Adam semakin tua dan ada dua hal yang juga semakin tua (semakin menguat) bersamanya yaitu rasa cinta kepada harta dan panjang usia.” [ Hadits riwayat Al-Bukhari no. 5942]

Satu-satunya cara untuk bisa mengendalikan kecenderungan alami tersebut hanyalah dengan memperbanyak ingat kematian. Tidak ada cara lain. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh seorang tokoh ulama Tabi’in Syumaith bin ‘Ajlan rahimahullah,

قَالَ شَمِيْط بْنِ عِجْلَان -رَحِمَهُ الله تَعَالَى- : ” مَنْ جَعَلَ الْمَوْتَ نَصْبَ عَيْنَيْهِ .. لَمْ يُبَالِ بِضَيْقِ الدُّنْيَا ، وَلَا بِسِعَتِهَا

”Siapa yang menjadikan kematian selalu terbayang di pelupuk matanya niscaya dia tidak akan peduli dengan kesempitan dunia maupun keluasannya.”i

Usia umat Nabi Muhammad kebanyakan berkisar antara 60 hingga 70 tahun sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan yang lainnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Rasulullah bersabda,

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ». وَهُوَ حَدِيثٌ صَحِيحٌ

“Umur umatku berkisar antara 60 tahun hingga 70 tahun dan orang yang usianya lebih dari itu sangat sedikit jumlahnya.” [Hadits shahih menurut Syaikh Ahmas Syarif An-Na’san.]ii

Kalaulah umur kita masih begitu muda, bukan berarti kita boleh merasa aman dari kematian lalu melupakan sunnah memperbanyak mengingat kematian. Sebab kematian itu pasti, waktunya tidak diketahui dan bagaimana kita mengakhiri kehidupan itu tergantung apa yang kita lakukan setiap hari.

Untuk itu, biar kita tidak kaget dan menyesal karena kehilangan umur untuk berbekal ke akhirat, marilah kita tekuni sunnah memperbanyak ingat mati, dengan cara yang bisa kita lazimi.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita sikap istiqamah di atas agama ini dan menutup umur kita dengan husnul khatimah di hari terbaik, dengan amal terbaik yang kita jalani selama ini.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *