Kisah Abu Nawas: Menghadiri Pesta Saudagar Kaya, Tapi Tak Dianggap

Menghadiri Pesta Saudagar Kaya
Abu Nawas Menghadiri Pesta Saudagar Kaya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Pada suatu hari saudagar yang kaya raya akan mengadakan pesta besar dan mewah.

Karena yang mengadakan pesta adalah saudagar kaya tentu yang diundang dari golongan orang-orang kaya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tapi beda dengan Abu Nawas, meskipun bukan orang kaya, tapi ia diundang ke pesta tersebut.

Dengan senang hati, Abu Nawas pun menyanggupi untuk datang.

Dikutip dari kanal YouTube HUMOR SUFI OFFICIAL, berikut kelanjutannya:

Selepas ashar, Abu Nawas sengaja mengosongkan perutnya agar di pesta nanti bisa makan sebanyak-banyaknya.

Setelah langit mulai gelap, Abu Nawas bersiap pergi menghadiri pesta tersebut.

Sesampainya di rumah saudagar kayaAbu Nawas melihat sudah banyak orang berkumpul.

Ada juga beberapa tamu yang baru datang, hampir semua orang memakai jubah kebesarannya dan para tamu yang datang disambutnya dengan ramah oleh si tuan rumah.

Akan tetapi Abu Nawas yang memakai jubah usang belum lagi warnanya yang telah memudar jadi tak ada seorang pun yang menyambutnya, bahkan tidak ada yang mau mengajaknya bicara.

Abu Nawas dengan kecewa memutuskan untuk pulang ke rumah.

Tak lama setelah itu Abu Nawas kembali ke pesta tapi kali ini ia memakai jubah yang bagus dan indah, berbeda dengan sebelumnya tuan rumah menyambutnya dengan ramah.

Abu Nawas dipersilahkan duduk di depan meja besar dan penuh hidangan mewah bersama tamutamu lain.

Tapi bukannya makan dengan lahap seperti yang dibayangkan tadi siang, Abu Nawas tak sedikitpun menyentuh hidangan tersebut.

Abu Nawas malah membuka jubahnya dan ia letakkan di atas hidangan, kemudian berteriak, “Hai jubah indah makanlah hidangan itu.”

Tentu saja tingkah Abu Nawas ini mengundang banyak perhatian para tamu undangan termasuk si tuan rumah saudagar kaya.

Lalu Abu Nawas berkata lagi, “Tadi waktu aku pertama kesini memakai baju usang, tidak ada seorangpun yang menyapa atau menyambutku apalagi mengajakku makan tapi saat aku kembali dan memakai jubah mewah aku disambut dengan ramah, dipersilahkan duduk dan makan.”

“Jadi makanan ini adalah hak jubahku bukan aku.” Ujar Abu Nawas menjelaskan.

Tuan rumah si saudagar kaya pun tersadar dan meminta maaf.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *