Kisah Abu Nawas: Cerdik! Abu Nawas Dan Nazar Seekor Kambing Bertanduk Sejengkal Tangan Manusia

Abu Nawas Dan Nazar Seekor Kambing Bertanduk
Abu Nawas Dan Nazar Seekor Kambing Bertanduk
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Dahulu di negara Persia hiduplah seorang pria bernama Abdul Hamid Al kharizmi, orang ini adalah seorang pedagang kaya di daerahnya.

Tapi sayangnya, ia belum dikaruniai seorang anak meskipun pernikahannya sudah mencapai lima tahun.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Suatu hari setelah sholat ashar di masjid, ia bernazar: “Oh Tuhan jika Engkau memberiku anak, maka akan ku sembelih seekor kambing yang memiliki tanduk selebar satu jengkal tangan manusia.”

Dikutip dari kanal YouTube my chanel’s, berikut kelanjutannya:

Tanpa diduga sepulang dari masjid, istrinya yang bernama Zazariah berteriak memeluk dia ketika sampai di pintu rumah.

“Wahai suamiku ternyata Tuhan menjawab doa-doa kita selama ini, aku hamil.” Kata istrinya.

Abdul Hamid sangat perhatian kepada istrinya saat hamil, dan setelah sembilan bulan istrinya melahirkan anak laki-laki yang sangat lucu.

Beberapa minggu setelah kelahiran anaknya, ia teringat nadzar yang diucapkan di masjid, yaitu menyembelih seekor kambing yang memiliki tanduk selebar satu jengkal tangan manusia.

Tapi setelah mencari ke seluruh penjuru negeri, kambing yang dicari tidak terpenuhi juga.

Ia pun merenung dan tiba-tiba teringat teman lamanya bernama Abu Nawas yang sangat pintar dan cerdas.

Dia pun memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu keberadaan Abu Nawas.

Sesampainya dirumah Abu Nawas, anak buah Abdul Hamid menyampaikan kejadian yang dialami oleh majikannya.

“Baik, aku akan pergi kesana.” Ucap Abu Nawas. Akhirnya Abu Nawas pun berangkat bersama anak buah Abdul Hamid meskipun ia belum menemukan jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dialami temannya.

Sesampainya di Persia Abu Nawas disambut Abdul Hamid dan istrinya.

Setelah menjelaskan masalah yang terjadi padanya, Abu Nawas berkata:

“Beri aku waktu semalaman untuk berpikir, besok pagi aku akan memberikan jawabannya.” Kata Abu Nawas.

Sepanjang malam Abu Nawas tidak bisa tidur, untuk menemukan jawaban yang akan diberikan kepada temannya di pagi hari nanti.

Keesokan paginya, Abu Nawas meminta agar Abdul Hamid memerintahkan bawahannya agar menyiapkan seekor kambing di kebun belakang rumahnya pada tengah hari.

Saat matahari berada tepat di atasnya, Abu Nawas mengundang Abdul Hamid ke kebun belakang rumah.

“Saya telah menemukan kambing yang anda cari.” Kata Abu Nawas. Wajah Abdul Hamid kaget dan bingung, lantaran tidak mengerti karena kambing yang diperoleh Abu Nawas hanyalah kambing biasa.

Ia mulai berpikir tanduk kambing itu tidak satu jengkal tangan manusia, hatinya mulai sedih.

“Nah, sahabatku sekarang anda dapat melaksanakan nazarmu untuk menyembelih kambing yang memiliki tanduk selebar satu jengkal tangan manusia.” Kata Abu Nawas.

“Tapi bukankah tanduk kambing itu, sama seperti tanduk kambing lain, tidak satu jengkal tangan manusia.” Kata Abdul Hamid ragu.

Kemudian Abu Nawas mengatakan kepada Abdul Hamid untuk mengambil anaknya.

Setelah memberikan anaknya, Abu Nawas mengukur tanduk kambing dengan tangan anak tersebut dan menunjukkannya pada Abdul Hamid.

“Nah, sekarang anda dapat membayar nazarmu kepada Allah SWT bukan?” Kata Abu Nawas.

Abdul Hamid tersenyum puas dengan jawaban yang diberikan Abu Nawas.

Akhirnya dia dapat memenuhi nazarnya, betapa senangnya ia dan istrinya.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *