Politik Sosiologi Dakwah Rasulullah SAW

Politik Sosiologi Dakwah Rasulullah SAW
Prof. Abd. Rasyid Masri (Akademisi dan Pebisnis)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Prof. Abd. Rasyid Masri (Akademisi dan Pebisnis)

Hajinews.id – Tulisan ini merespons momentum maulid Nabi besar Muhammad Rasulullah SAW, Politik sering dipandang negatif, terkadang dimaknai kotor dan penuh intrik kepentingan yang bermuara pada pencapaian tujuan dengan berbagai  cara, tapi pada sisi lain politik adalah kebijakan yang banyak menyelamatkan umat manusia, politik untuk membawa kebenaran, kebaikan yang secara sosiologis itulah yang dimainkan oleh Rasulullah SAW dalam perjuangan meyakinkan umatnya dengan memakai sosiologi politik, atau dalam bahasa lain politik sosiologi Dakwah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kenapa Rasulullah SAW harus memakai sosiologi politik dalam dalam dakwahnya karena agama Islam yang beliau dakwakan ajaran untuk semua umat, untuk seluruh alam bersifat Rahmatalil’alamin yang secara sesiologis manusia beragam ras, budaya, kepercayaan dan aliran pikiran serta bersuku suku  (QS.Al Hujurat:13)

Kenapa Rasulullah SAW memakai dakwah sosiologi politik, dijawab oleh Muhammad Ali Azis, karena gerakan dakwah harus berdamai dan berkompromi dengan budaya masyarakat dan bagaimana struktur sosial masyarakat jahiliah yang sangat primordial dalam kesukuan,  fanatisme buta dengan kaumnya yakni kaum Quraisy bisa berkompromi dengan ajaran Islam.

Politik tak boleh dijauhi oleh umat Islam bahkan kalau perlu digauli sebab umat tak boleh dijauhkan dari politik, tak boleh buta politik sebab politik tidak bertentangan dengan misi Islam dalam dakwah bahkan politik sangat efektif jadi sarana media dakwah dan media kesejahteraan.

Sosiologi politik suatu upaya pencapaian tujuan kekuasaan dengan melibatkan emosi sosial masyarakat, menghargai perbedaan budaya, tradisi seperti dalam ajaran pemikiran teori struktural fungsional sosiologi, yang mengajarkan bagaimana suatu tujuan bisa tercapai tapi tidak menimbulkan kegaduhan, keresahan dan pertentangan di masyarakat, teori struktural fungsional mengajarkan pentingnya menjaga harmoni kehidupan dalam perbedaan, pentingnya menjaga kedamaian, sebab tak ada kedamaian tanpa keharmonisan dan tak ada keharmonisan tanpa toleransi itulah strategi pendekatan sosiologi politik dakwah ala Rasulullah SAW.

Keberhasilan politik dakwah Rasulullah SAW di amin kan oleh seorang Nasrani, Michael H Hart dalam bukunya seratus tokoh yang paling berpengaruh di dunia, dengan menempatkan Nabi Muhammad sebagai rangking pertama, karena Muhammad tekah menunjukkan keberhasilan Dakwahnya yang hanya dalam tempo 28 tahun telah berhasil meyakinkan umat nya dan umat manusia yang dengan cepat agama Islam menyebar ke seluruh dunia dan di anut oleh milyaran manusia, pastilah itu agama yang benar dan tidak bohong, sebab kalau agama Islam itu penuh kebohongan mana mungkin bisa bertahan sampai 14.000 tahun lebih, kalau ajaran Islam itu bohon mana bisa seseorang bisa membohongi milyaran umat manusia.

Jadi umat Islam silahkan berpolitik, tapi jangan memainkan politik kebohongan, sebab politik yang selalu di bungkus kebohongan akan berujung pada kehilangan harga diri, kesengsaraan, keresahan dan masyarakat hidup penuh prasangka satu dengan  yang lain, yang  secara sosiologis menciptakan disharmoni dan rontoknya kepercayaan rakyat terhadap pemimpin yang selalu ketahuan berbohong. Maka dukunglah pemimpin yang jujur, cerdas dan berintegritas di manapun umat Islam berada. Wassalam .

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *