Islam Dan Kerja Keras

Islam Dan Kerja Keras
Islam Dan Kerja Keras. Foto: ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Deri Adlis. SHI, Mubhalig di Kepulauan Anambas

Hajinews.id – Setiap manusia yang hidup dan berinteraksi  antarsesamanya sangat membutuhkan kerja keras. Menjalani kehidupan, mencari nafkah serta mendapat kebahagiaan dan kesuksesan juga membutuhkan kerja keras. Dalam dunia ini tidak ada satupun kehidupan manusia yang bisa mengesampingkan kerja keras.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kerja keras adalah kerja yang dilakukan secara secara sungguh-sungguh tanpa mengenal kata lelah dan menyerah hingga mencapai target yang sudah ditentukan. Kerja keras juga berupa kerja pikir secara serius dalam melakukan sebuah pekerjaan kemudian diiringi sikap tawakal kepada Allah SWT.

Agama Islam senantiasa memerintahkan dan memberikan apresiasi kepada umat untuk selalu bekerja keras.  Hal ini dapat dilihat dalam teks ayat dalam al-qura’an, “ dan bahwasannya seorang manusia tidak akan memperoleh dari apa yang dia usahakan.” (Q.S an-Najm : 39)

Sudirman Tebba dalam buku Bekerja dengan Hati mengatakan,  ayat ini menjelaskan bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup ini adalah kerja keras. Kemajuan hidup sangat tergantung pada usaha. Makin sungguh-sungguh manusia bekerja, maka semakin terbukalah peluang untuk mencapai kemakmuran dalam hidup ini.

Asumsi diatas diperjelas oleh ayat, “ ( Karena ) bagi seorang laki-laki ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang dia usahakan.”(Q.S.An-Nisaa’: 32).

Jelaslah kehidupan didunia ini tidak mengenal antara laki-laki dan wanita, warna kulit, antara orang yang beriman dan yang tidak beriman. Setiap orang akan memperoleh sesuatu sesuai dengan ikhtiar yang dia lakukan. Siapa yang bekerja keras kemungkinan besar akan memperoleh lebih banyak rizki dibandingkan dengan mereka yang malas.

Hal diatas juga dipertegas dalam ayat lain, “yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan sekali-kali mengubah nikmat-Nya yang telah diberikan kepada suatu kaum, sehingga kaum itu mengubah apa yang ada pada dirinya mereka sendiri.(Q.S. Al-Anfal :53).

Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa kemakmuran hanya bisa dicapai dengan kerja keras. Tidak ada orang yang dapat hidup makmur tanpa ada usaha yang sungguh-sungguh. Bagi manusia yang tidak bersungguh dalam bekerja karunia yang telah diperoleh boleh jadi ditarik kembali dan hidupnya menjadi susah.

Memang ada ayat menyebutkan dalan surah al-Insyirah ayat 6, “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Perlu dipahami bahwa, hal ini tidak datang dengan sendirinya. Untuk menganti kehidupan yang sulit dengan kemudahan harus diusahakan dengan kerja keras. Jika malas dalam bekerja boleh jadi orang yang susah dan menderita akan tetap susah dan menderita.

Pada hakikatnya kehidupan yang bahagia dijamin Allah bagi mereka yang berusaha dan bekerja keras.  Selain itu, kerja keras merupakan sifat yang mulia serta sifat dari para Nabi dan Rasul. Semua Nabi dan Rasul senantiasa bekerja keras dalam menghidupi diri dan keluargany,termasuk Rasulullah.

Agama Islam juga tidak membeda-bedakan antara kerja kasar dengan kerja halus atau kerja kantor. Artinya kerja kasar tidak lebih hina hina dibandingkan dengan kerja kantor, begitu juga sebaliknya. Dalam  agama Islam semua pekerjaan yang halal dianggap mulia. Yang terpenting pekerjaan itu tidak haram, seperti mencuri dan korupsi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *