Hikmah Siang: Amal-amal Yang Hanya Melelahkan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kita sering membaca ayat dari Al Qur’an.
Ayat ke 3 surah Al Ghosyiyah, mari kita perhatikan sisi lain dari penjelasan ayat yang sangat menggugah itu. Allah Ta’ala berfirman:

“Amilatun nashibah”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Artinya:
amal-amal yang hanya melelahkan.

Rangkaian ayat di awal surah ini bercerita tentang neraka dan para penghuninya.

Ternyata salah satu penyebab orang dimasukan ke neraka adalah amalan yang banyak dan beragam tapi penuh cacat; baik motif dan niatnya, maupun kaifiyat (tata cara) yang tidak sesuai dengan sunnah Rasululloh.
Astaghfirulah hal’adzim?

Alkisah, Seorang shahabat Umar bin Khathab Ra menangis saat mendengar ayat ini.

Suatu hari Atha As-Salami rh, seorang Tabi`in yang mulia, bermaksud menjual kain yang telah ditenunnya kepada penjual kain di pasar. Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang penjual kain, sang penjual kain mengatakan, “Ya, Atha sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya sehingga saya tidak dapat membelinya.”

Begitu mendengar bahwa kain yang telah ditenunnya ada cacat, Atha termenung lalu menangis.

Melihat Atha menangis, sang penjual kain berkata, “Atha sahabatku, aku mengatakan dengan  sebenarnya bahwa memang kainmu ada cacatnya sehingga aku tidak dapat membelinya, kalaulah karena sebab itu engkau menangis, maka biarkanlah aku tetap membeli kainmu dan membayarnya dengan  harga yang pas.”

Tawaran itu dijawabnya, “Wahai sahabatku, engkau menyangka aku menangis disebabkan karena kainku ada cacatnya? ketahuilah sesungguhnya yang menyebabkan aku menangis bukan karena kain itu.
Aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa kain yang telah kubuat selama berbulan-bulan ini tidak ada cacatnya, tetapi di mata engkau sebagai  ahlinya, ternyata kain itu ada cacatnya.
Begitulah aku menangis kepada Allah dikarenakan aku menyangka bahwa ibadah yang telah aku lakukan selama bertahun-tahun ini tidak ada cacatnya, mungkin di mata Allah ﷻ sebagai ahli-Nya ada cacatnya, itulah yang menyebabkan aku menangis.”

Semoga kita menyadari sedini mungkin tentang amal yang kita lakukan apakah sudah sesuai ataukah tidak.
​​
Hanya dengan ilmulah kita akan mengetahui dimana letak kekurangan amal kita.

Maka bukan hanya dengan  beramal sebanyak-banyaknya tapi juga beramal dengan sebenar-benarnya. Karena syarat diterimanya suatu ‘amal adalah ketika amal itu ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam.

Allahu a’alam…

Allahumma innii asaluka ‘ilman naafi’an wa rizqon thoyyiban wa ‘amalan mutaqobbalan

Semoga Bermanfaat

Telegram

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *