Irjen Teddy Minahasa Klarifikasi, Dijebak? Ini Lengkapnya

Klarifikasi Irjen Teddy Minahasa Putra (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Klarifikasi Irjen Teddy Minahasa Putra usai ditangkap terkait narkoba telah beredar luas sejak Jumat sore, (14/10/2022).

Klarifikasi Irjen Teddy Minahasa Putra itu beredar di kalangan wartawan dengan judul ‘SAYA BUKAN PENGGUNA ATAU PENGEDAR NARKOBA’.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara di bagian paling bawah terdapat inisial ‘TM’ yang ditulis hitam tebal dan kapital.

Sayangnya, belum ada pernyataan resmi dari Mabes Polri apakah tulisan klarifikasi Irjen Teddy itu benar.

Ada tiga poin yang disampaikan dalam tulisan tersebut.

Yakni membantah tudingan bahwa dirinya adalah pengguna narkoba dan pengedar narkoba.

Di poin ketiga, ia menyatakan sumpah kepada Tuhan tidak pernah melakukan hal yang ditudingkan kepadanya.

Dalam tulisan itu, dijelaskan kronologi pengungkapan kasus narkoba oleh Polres Kota Bukittinggi sebesar 41,4 kg sekitar April-Mei 2022.

Sementara pemusnahan barang bukti dilakukan pada 14 Juni 2022.

“Dan pada proses pemusnahan barang bukti ini, Kapolres Kota Bukittinggi beserta orang dekatnya melakukan penyisihan barang bukti narkoba tersebut sebesar 1% untuk kepentingan dinas,” bunyi tulisan tersebut, dikutip pojoksatu.id.

Teddy juga menceritakan kehadiran sosok bernama Anita alias Linda.

Ia menyatakan bahwa Linda adalah orang yang telah menipunya dan membuatnya kehilangan Rp20 miliar.

Itu merupakan biaya operasi penangkapan penyelundupan 2 ton narkoba di Laut China Selatan dan di sepanjang Selat Malaka.

Uang Rp20 miliar itu disebut Teddy merupakan uang pribadinya. Namun informasi narkoba 2 ton itu berakhir tanpa hasil.

SAYA BUKAN PENGGUNA ATAU PENGEDAR NARKOBA

1). PENGGUNA :

a. Saya menjalani tindakan suntik lutut, spinal, dan engkel kaki pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022 jam 19.00 di Vinski Tower, oleh dr. Deby Vinski, dr. Langga, dr. Charles, dr. Risha, dan anastesi (bius total) oelh dr. Mahardika selama 2 jam.

b. Besoknya, hari Kamis tanggal 13 Oktober 2022 jam 10.00 saya menjalani tindakan perawatan akar gigi di RS. Medistra oleh drg. Hilly Gayatri, dan tim dokter oleh RS Medistra. Juga dibius total selama 3 jam.

c. Pada hari Kamis, tanggal 13 Oktober 2022 sepulang dari RS Medistra, saya langsung ke Divpropam Mabes Polri untuk mengklarifikasi tuduhan bahwa saya “membantu” mengedarkan narkoba, kemudian jam 19.00 saya diambil sampel darah dan urine.
Ya pasti positif karena dalam obat bius (anastesi) terkandung unsur narkoba.

 

2. PENGEDAR :

a. Pada sekitar bulan April – Mei, Polres Kota Bukittinggi mengungkap kasus narkoba sebesar 41,4 kg.

Pemusnahan barang bukti dilakukan pada tanggal 14 Juni 2022.

Dan pada proses pemusnahan barang bukti ini, Kapolres Kota Bukittinggi beserta orang dekatnya melakukan penyisihan barang bukti narkoba tersebut sebesar 1% untuk kepentingan dinas.

Kemudian pada tanggal 20 Oktober 2022 Kapolres Kota Bukittinggi terkena mutasi (pindah tugas ke Biro Logistik Polda Sumbar).

Ini tentunya membuat kekecewaan yang mendalam oleh Kapolres Kota Bukittinggi saat itu, karena ekspektasinya adalah dapat prestasi dan bisa dinaikkan pangkatnya menjadi Kombes. Pol. seiring dengan rencana kenaikan tipe polres kota Bukittinggi. (sekarang sudah naik tipe).

Saya sebagai Kapolda disebut telah memberikan perintah penyisihan barang bukti narkoba tersebut.

b. Pada tanggal 23 Juni 2022 ada orang yang pernah menipu saya soal informasi penyelundupan narkoba sebesar 2 ton melalui jalur laut bernama Anita alias Linda, yang membuat saya rugi hampir 20 M untuk biaya operasi penangkapan di Laut China Selatan dan sepanjang Selat Malaka dari kantong pribadi, menghubungi saya untuk minta melanjutkan kerja sama dengan saya yaitu menjual pusaka kepada Sultan Brunai Darussalam serta minta biaya operasional untuk berangkat ke Brunai Darussalam.

Namun saya tidak berikan dan saya tawarkan untuk berkenalan dengan Kapolres Kota Bukittinggi karena ybs ada barang sitaan narkoba.

c. Sesungguhnya, niatan saya adalah untuk melakukan penangkapan thd Linda yang akan dilakukan oleh Kapolres Kota Bukittinggi dengan tujuan :

1. Anita alias Linda masuk penjara dan terbalaskan kekecewaan saya saat dibohongi selama operasi penangkapan di Laut China Selatan dan Selat Malaka.

2. Kapolres Kota Bukittinggi mendapatkan reward dari pimpinan karena berhasil menangkap langsung Anita alias Linda.

d. Namun ternyata implementasi dari teknik delivery control maupun under cover oleh Kapolres tidak dilakukan secara prosedural.

Di sinilah saya disebut terlibat telah memperkenalkan Anita alias Linda kepada Kapolres Kota Bukittinggi untuk transaksi narkoba.

Padahal saya tidak pernah tahu yang sesungguhnya atas wujud dari narkoba yg disisihkan tersebut, tidak pernah melihat barangnya, tidak tahu jumlahnya, dan tidak tahu disimpan dimana. Sehingga saya juga tidak yakin bahwa Kapolres Kota Bukittinggi benar-benar telah menyisihkan sebagian dari barang bukti narkoba tersebut atau tidak.

Salam hormat : TM.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *