Untuk Milenial, Ini 20 Tips Mengelola Keuangan Biar Makin Kaya

Tips Mengelola Keuangan
Tips Mengelola Keuangan. Foto: ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Selesaikan Utang-Utang

Utang adalah musuh kekayaan. Walaupun demikian, ketika seseorang hendak memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (televisi, peralatan elektronik, mebel, dan sebagainya), pada umumnya, harus membayarnya dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau. Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan dan ongkos kesehatan juga berbasis kredit. Bijaksanalah dalam berutang karena utang adalah musuh kekayaan. Perhatikan dengan seksama dan tentukan prioritas apa yang menjadi kebutuhan utama dan apa yang menjadi sebatas keinginan.

Hargailah Setiap Peluang

Jika ada yang menawari kamu peluang usaha, jangan ragu untuk menerima. Walaupun tidak saat ini juga dapat dirasakan tetapi bisa menjadi tabungan untuk hari tua nanti. Walaupun saat ini kamu tidak memerlukannya tapi suatu saat nanti kamu akan perlu. Misal ada yang menawari kamu untuk usaha bordir dengan modal mesin yang harus kamu beli. Saat kamu sudah menerima keuntungan, dan hasilnya menjanjikan, dukunglah lagi usaha tersebut agar lebih berkembang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berbisnis dengan Jujur, Taat akan Pajak

Membayar pajak adalah salah satu kewajiban kamu terhadap negara. Dalam melakukan investasi, pajak tidak dapat dihindari, justru harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pengeluaran dalam berinvestasi. Maka dari itu, untuk menghindari kerugian di masa mendatang, perhitungan pajak sebaiknya dilakukan pada saat membuat keputusan investasi. Kekayaan yang akan dihitung adalah kekayaan setelah pajak. kamu tentu tidak ingin memperoleh keuntungan besar tanpa perhitungan pajak, namun di kemudian hari harus menderita rugi sebesar 40% dari keuntungan setiap tahunnya.

Risiko dalam Usaha Adalah Biasa

Risiko dalam usaha adalah hal biasa. Contohnya saat kamu memberikan modal kawan kamu untuk berjualan pulsa sebesar Rp500.000,-. Setelah usaha berjalan beberapa waktu, kawan kamu sakit dan uang hasil penjualan pulsa terpakai. Ini adalah risiko yang wajar karena hasil dari usaha sebetulnya sudah didapat, sudah terhitung dan sudah dibagi hasil keuntungannya. Lain halnya dengan resiko yang tidak wajar.

Misalnya saham. Walaupun kamu membeli sekian lembar, jika kamu bukan pemilik mayoritas, maka kamu tidak berhak mengambil keputusan. kamu tidak tahu uang itu diinvestasikan untuk apa dan berapa pembagian Anda, tidak dapat mengetahui apakah keuntungan yang di dapat atau kerugian dan apakah harga saham sedang naik atau turun.

Meminta Bantuan

Mintalah bantuan saran dan nasihat dari usahawan yang telah berhasil dari usaha di bidang ril, seperti berdagang, membuka jasa dan lain-lain. Bantuan tenaga dalam usaha juga sangat diperlukan. Jangan sungkan mengajak saudara atau teman yang kamu percaya untuk ikut membantu dalam menjalankan usaha. Walapun tidak mudah mencari orang yang dipercaya. Tetapi dengan mencoba memberikan kepercayaan, semakin lama kemampuan ini akan terlatih dengan sendirinya.

Menabung Sebagian Penghasilan

Cara pertama yang terbilang ampuh adalah menabung sebagian penghasilan yang diperoleh. Jika rata-rata orang menabung 10%-15% dari total penghasilannya, kamu bisa tingkatkan menjadi 20%-25% setiap bulan. Apabila penghasilan Rp7 juta, sisihkan Rp1,4 juta hingga Rp1,7 juta per bulan. Dengan menabung, kamu sudah berhasil menumbuhkan kekayaan secara perlahan.

Menabung otomatis menjauhkan kamu dari sikap konsumtif. Alokasi seperti ini membuat total penghasilan kelihatan kecil, sehingga membelanjakannya pun penuh pertimbangan.

Cadangkan Dana Tak Terduga

Mulailah dengan dana darurat tidak terduga. Targetkan Rp5.000.000,- dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 3 – 6 bulan. Jangan gunakan uang tersebut jika memang bukan untuk kebutuhan yang mendesak seperti mendapatkan musibah atau jatuh sakit. Komitmen kamu untuk langkah ini sangatlah penting.

Buat Rekening Khusus

Untuk pengeluaran yang sifatnya tidak rutin, tapi kamu butuh sebaiknya alokasikan ke rekening tabungan khusus. Misalnya perawatan, beli skincare, servis kendaraan, dan belanja pakaian. Tujuannya agar uang yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari tidak terpakai atau habis sebelum waktunya.

Jumlah yang dialokasikan dapat disesuaikan dengan uang yang dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan tersebut. Apabila uangnya masih sisa, kamu bisa tambahkan pada budget bulan berikutnya tanpa mengurangi persentase yang disisihkan ke rekening khusus ini. Jika seandainya pengeluaran bulan berikutnya lebih besar, kamu tidak perlu mengeluarkan uang dari kantong pribadi lagi.

Disiplin Menambah Kekayaan

Ingin saja tidak cukup untuk menumbuhkan kekayaan, tapi juga disiplin. Dalam arti, apa yang kamu lakukan saat ini harus dilakukan secara terus-menerus sampai tua nanti.

Jika saat ini kamu berhasil menabung dan berinvestasi dengan persentase 30% per bulan, misalnya, maka pertahankan persentase ini. Bisa ditambah juga kalau seandainya karier kamu meroket beberapa tahun kemudian, karena gajinya pun pasti ikut meroket. Berapapun yang bisa disisihkan saat ini bisa mengubah kondisi keuangan kamu di masa mendatang. Buktikan sendiri kalau tidak percaya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *