Mahfud MD Ungkap Polri Bisa Saja Kambinghitamkan Sipil untuk ‘Lindungi’ Polisi di Kasus Narkoba Teddy Minahasa

Menko Polhukam Mahfud MD. /Twitter/@PolhukamRI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Di tengah maraknya pemberitaan bernarasi jelek terhadap Polri, Menko Polhukam Mahfud MD mengomentari beberapa hal.

Mahfud dorong masyarakat untuk mendukung institusi itu alih-alih menghujat dan makin menyudutkan jajaran aparat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu lantaran menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ini sudah bersikap tegas kepada anggotanya yang melanggar.

Bahkan, dalam kasus narkoba yang menyeret Irjen Teddy Minahasa, Mahfud menilai, jika berniat nakal, Kapolri bisa saja mengkambinghitamkan sipil demi lindungi anggotanya.

“Kalau kita mau berpikir lebih negatif lagi, kan bisa sudah ibu-ibu Siapa itu yang membawa narkoba ditangkap lalu dia saja yang ditahan. Mungkin tidak ada yang tahu bahwa dia diproses tersendiri meski dia menyebut Teddy,” katanya pada wartawan, Sabtu, 15 Oktober 2022.

“Ya kalau anda polisi, (kan bisa) nangkap seorang perempuan bawa narkoba lalu dia ditahan saja diproses hukum, pengakuannya ditutup bahwa dia bekerja sama dengan Teddy misalnya,” kata Mahfud lagi.

Bagi Mahfud, ditetapkannya Teddy dan empat polisi lainnya dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu ini merupakan komitmen yang tidak boleh dianggap remeh.

“Tapi ini (bersih-bersih oknum kan) dilakukan oleh Kapolri, ungkap tangkap pecat kan begitu. Itu harus dilihat di sudut itu bahwa ini upaya untuk maju,” katanya.

Kendati demikian, Mahfud MD tak lantas menyalahkan publik atas sentimen buruk yang berkembang.

Dia mengaku maklum jika kecemasan dan kritik timbul menjamur dalam diskusi publik, mengingat Polri sedang didera kasus yang mencederai citra mereka secara bertubi-tubi.

“Akhir-akhir ini begitu gencar, karena (Polri) ditimpa peristiwa beruntun mulai dari kasus Sambo yang paling spektakuler, kemudian disusul kasus Kanjuruhan sepak bola, disusul kasus ini yang terakhir Teddy Jenderal bintang dua ditangkap karena kasus narkoba,” ucap Mahfud.

Mahfud sekali lagi mendorong publik supaya tetap mendukung dan lebih bersabar membersamai reformasi yang sedang diupayakan Polri.

“Di sisi lain, mungkin kita bisa melihatnya dari sudut sebaliknya untuk tetap dukung Polri, tetap bersemangat, karena semuanya yang terjadi ini justru merupakan langkah-langkah ketegasan Polri untuk mereformasi diri,” katanya.

Adapun jika menilik dari arahan presiden, Mahfud MD melanjutkan bahwa semua unsur perlu bahu membahu untuk membangun Polri yang lebih baik lagi.

Sehingga, kata dia, polisi menjadi panutan yang sederhana, tidak pongah, tidak hedon, dan tidak sewenang-wenang.

Sumber: Pikiranrakyat

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *