Anies Dan Politik Identitas

Anies Dan Politik Identitas
Anies Baswedan, Foto: Facebook Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Identitas para pemimpin bangsa itu tidak seperti yang dipahami sebagian aktivis politik bahkan media sosial, terutama para buzzer yang pragmatis dan ahistoris. Pemahaman tentang politik identitas yang miopik membuat mereka bertindak memalukan. Contoh, dalam suatu acara resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ketua Umumnya, Grace Natalie berpidato berapi-api menolak Perda Syariah. Tetapi di kesempatan yang lain, ia menolak praktek poligami yang merupakan gerakan politik identitas kaum feminis di negara-negara Barat.
Kunjungan Anies ke tokoh politik dan tokoh civil society mesti dipandang sebagai kekerabatan ( kinship) dan pertemanan ( friendship) sebagai pemimpin di ibukota Jakarta. Anies ingin membangun aliansi jangka panjang dalam menghadapi kontestasi politik di tahun 2024 dan itu wajar saja. Anies besar di Yogya dan baru memasuki arena politik Indonesia sepuluh tahun terakhir, maka ia harus menjalin kekerabatan dengan siapa saja. Jika kekerabatan didasarkan pada interrelasional seksual, sedarah, sekampung, sedaerah, maka secara tidak langsung mereka saling mengenal identitasnya masing-masing. Sebaliknya kalau pertemanan (karena bukan keluarga atau sekampung) maka yang dibutuhkan adalah kejujuran ( sincerity) dan bagaimana menjaga martabat ( honour) di antara mereka. Hubungan Anies dengan HRS, dengan Paloh, dengan AHY, dengan Prabowo, dengan Jokowi, dan dengan siapun harus dikontekskan dalam dua kerangka intensi hubungan politik personal tersebut.

Dari aspek nasionalisme, Anies adalah cucu dari A.R Baswedan, tokoh pejuang dan karib A.A. Maramis di KNIP. A.R. Baswedan adalah keturunan Arab Hadhrami yang karir politiknya sangat cemerlang. Di masa mudanya di tahun 1928, ia memobilisasi para pemuda keturunan Arab di Semarang memperjuangkan nasionalisme Indonesia. Ia kemudian menjabat Ketua organisasi Persatuan Arab Indonesia (PAI) yang kemudian menjadi Partai Arab Indonesia (PAI). Ia seorang pejuang kemerdekaan, diplomat, muballigh dan jurnalis. Tulisan-tulisannya di terbitan bulanan Aliran Baroe menjadi corong PAI dalam memompa semangat nasionalisme Indonesia.
Karir politiknya, selain di PAI dan KNIP, A.R. Baswedan menjadi salah satu anggota BPUPKI (yang merumuskan dasar negara). Setelah menjadi Anggota Parlemen dan anggota Dewan Konstituante dari Partai Masyumi, ia diangkat menjadi Menteri Muda Penerangan di era Kabinet Syahrir. A.R. Baswedan adalah salah satu diplomat Indonesia pertama dan mendapat pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sejak kecil, Anies hidup bersama dan mendapat bimbingan langsung dari sang kakek. Saat mahasiswa, Anies bergabung di HMI, organisasi mahasiswa Muslim modernis. Di HMI, Anies diajarkan Nilai Identitas Kader (NIK), dimana setiap kader HMI adalah kader umat sekaligus kader bangsa. Dengan NIK HMI itu, komitmen keislaman dan keindonesiaan menjadi nilai dasar semua alumni HMI, termasuk Anies, membangun Indonesia. Pidato perpisahan Anies di Balaikota DKI (Minggu,16 Oktober 2022) dengan menyanyikan dua lagu, bukan Salâm min-ba’îd dan Kun-anta, tapi Berkibarlah Benderaku dan Maju Tak Gentar, secara tegas mengisyaratkan Anies Rasyid Baswedan beridentitas Indonesia sejati.

Ciputat, 17 Oktober 2022.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *