Prasetyo Edi PDIP “Menjilat Ludah”, Dulu Sindir Sumur Resapan Anies Untuk Kolam Lele, Kini Malah Sebut Program Baik

Foto istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi seperti menjilat ludah sendiri saat mengubah berpandangan sumur resapan adalah program yang baik untuk mengatasi banjir di Jakarta. Hanya, selama ini pembuatan sumur resapan itu tidak pada tempatnya.

“Sebetulnya sumur resapan itu program baik, cuma salah penempatannya. Kalau di jalan aspal dipasang sumur resapan, airnya tidak meresap, akhirnya air diambil sumur resapan, dibuang keluar kan tidak ada gunanya,” ucapnya saat menyambut hari pertama Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI di Balai Kota, Senin (17/10/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Politisi PDIP ini pun meminta agar penanganan banjir dilakukan dari hulu dan hilir sehingga sumur resapan bisa lebih optimal.

“Hulu hilir dibereskan. Pertanyaannya apakah itu masih banjir? Saya jawab iya masih banjir, yang kecil-kecil itu dibereskan. Hulu hilir belum beres, sumur resapan masuk dan salah pula penerapannya,” katanya seperti dilansir dari Antara.

Ia pun mendorong Pemprov DKI memberikan hibah kepada daerah penyangga seperti di Bogor agar kawasan Puncak dapat dijaga terkait pengendalian banjir.

“Jakarta daerah di bawah dan penyangga Jakarta harus diberi hibah, seperti era dulu, Bogor dikasih supaya jangan bangun Puncak,” ucapnya.

Sumur resapan masih akan dipakai Heru Budi

Heru Budi Hartono mengatakan masih akan melanjutkan program sumur resapan yang telah dimulai di era Gubernur Anies Baswedan.

Heru Budi Hartono menyebut program sumur resapan bermanfaat untuk mengendalikan banjir terutama di daerah yang memiliki topografi cekungan.

“Semua program itu bagus, tentu sumur resapan bisa dimanfaatkan untuk daerah yang memang cekung,” kata Heru saat memberikan keterangan pers hari pertama bertugas di Balai Kota Jakarta, Senin.

Selain daerah cekung, lanjut dia, sumur resapan juga bisa dibuat di daerah yang berada di bawah permukaan sungai.

Terkait kelanjutan program tersebut, kata dia, pihaknya akan membahas program itu dengan legislatif atau DPRD DKI.

“Itu nanti kami lihat, pembahasannya dengan Ketua DPRD,” imbuh Heru.

 

Beda sikap Prasetyo Edi

Sikap Prasetyo Edi itu bertolak belakang dengan sikapnya yang menghapus anggaran pembuatan sumur resapan. Ia menilai program tersebut tidak berguna. Sejumlah pemberitaan Tempo mencatat penolak politikus PDIP itu terhadap sumur resapan.

Dia-lah yang menjadi orang yang mengusulkan penghapusan anggaran pembuatan sumur resapan di APBD DKI 2022.

Sebagai orang yang mencoret pos anggaran sebesar Rp 120 miliar untuk sumur resapan, Prasetyo Edi, politikus PDIP itu tak mau proyek penanggulangan banjir itu dianggarkan APBD.

Menurut Prasetyo, proyek sumur resapan tiada guna. Tak bermanfaat. Yang ada, menurut dia justru bikin rusak jalan-jalan yang ada.

“Itu enggak ada gunanya, sekarang coba lihat sendiri apakah itu bisa maksimal? Enggak, ternyata merusak semua yang ada,” ucap Prasetyo Edi di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Januari 2022.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *