Hadiri Penutupan MTQ Tingkat Nasional Ke-29, Wamenag: Al-Qur’an Sumber Utama Pendorong Ilmu Pengetahuan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia H Zainut Tauhid Sa’adi Yang juga Wakil Ketua Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI, mengungkapkan sejarah panjang peradaban Islam tidak dapat dipisahkan dari Al-Qur’an sebagai sumber syariat. Al-Qur’an juga telah menjadi referensi utama, sehingga setiap zaman melahirkan beragam disiplin keilmuan dan mendorong ilmu pengetahuan.

“Lahirnya karya-karya tafsir dengan bercorak ragam, menandakan betapa besarnya pengaruh Al-Qur’an bagi para ulama sehingga mereka menghabiskan waktunya untuk menggali Al-Qur’anul Karim,” kata Wamenag saat Penutupan MTQ Tingkat Nasional Ke-29 Tahun 2022 di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (18/10/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tidak dapat dipungkiri, kata Wamenag, bahwa Al-Qur’an adalah inspirasi besar bagi bangsa Indonesia dalam menata dan membangun keragaman menjadi harmoni dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa Musabaqoh Tilawatil Qur’an Merupakan bagian dari cara mengenalkan, mendekatkan, dan juga mendalami spirit Al-Qur’an di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

“Kita tidak dapat melihat event MTQ ini hanya dalam perspektif seremonial saja. Jauh dari itu kita juga harus meningkatkan diri kita, nilai-nilai sportivitas, kerja sama, saling menghormati, membantu, saling merangkul dalam membangun kegiatan MTQ,” ungkapnya.

Pihaknya juga menegaskan MTQ kita memiliki nilai-nilai yang sangat agung bagi setiap Muslim, bisa menebarkan nilai-nilai yang baik bagi kemaslahatan umat manusia dan juga umat islam, khususnya umat Islam di Indonesia.

Sebelumnya, Wamenag mengatakan sudah sepatutnya meneladani pribadi Nabi Muhammad saw, yaitu kepribadian dengan kemuliaan akhlak, menebarkan kasih sayang, dan menjauhkan diri dari perkataan serta perbuatan yang menyakiti sesama.

Ia mengatakan bahwa Allah swt telah menegaskan bahwa diutusnya Rosulullah ke muka bumi ini adalah sebagai rahmat. Serta pada tangan Rasul membawa syariat yang akan membebaskan manusia dari kebodohan dan keterpurukan moral.

“Syariat yang dibawa oleh nabi akhir zaman ini benar-benar membawa perubahan terhadap tatanan dunia yang saat itu disesati dengan kejahiliyahan, kejahatan, dan penindasan. Bertransformasi menjadi era pencerahan peradaban kemanusiaan,” imbuh pria yang mengawali pengkaderan kepemimpinan di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).(*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *