Tafsir Al-Quran Surat Al-Jatsiyah Ayat 12-15: Perilaku Utama Orang yang Beriman

Tafsir Al-Quran Surat Al-Jatsiyah Ayat 12-15
Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI. Foto: ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ta’lim Bakda Subuh

Ahad, 23 Oktober 2022

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Oleh: Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Disarikan oleh Prof. Dr. Bustanul Arifin

Hajinews.id – Alhamdulillahi rabbil a’lamin. Kaum muslimin, pada pagi ini Hari Ahad tanggal 27 Rabiul Awwal 1444 H bertepatan dengan tanggal 23 Oktober 2022, kita dapat meneruskan kajian kita, Tafsir Al-Quran untuk mendalami ayat-ayat Allah. Insya Allah kita melanjutkan kajian tafsir kita pada Surat Al-Jatsiyah 12-15. Mari kita membaca Ummul Kitab Surat Al-Fatihah bersama-sama, dilanjutkan dengan Surat Al-Jatsiyah ayat 12-15 tersebut, yang artinya, “Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tidak takut akan hari-hari Allah karena Dia akan membalas suatu kaum sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan”

Ayat-ayat ini menjelaskan tentang beberapa perilaku utama yang harus dimiliki orang beriman, orang-orang yang akan mendapatkan rahmat kasih sayang dari Allah SWT, akan diselamatkan baik di dunia, apa pun profesinya yang bermanfaat dan halal, maupun kelak di akhirat, yang insya Allah akan dimasukkan ke dalam surganya. Ada hadist Rasulullah SAW, “Setiap ummatku akan dimasukkan ke dalam surga, kecuali orang yang menolak”. Para sahabat bertanya, “Apakah ada orang yang menolak masuk surga? Rasulullah SAW menjawab, “Barangsiapa yang taat kepadaku, dia akan masuk surga. Tapi, barangsiapa menentang atau maksiat kepada Allah, maka dia menolak masuk surga”.

Berikut ini adalah empat perilaku yang perlu dimiliki ummat islam dan kaum beriman: Pertama adalah bersyukur, atas berbagai nikmat yang diberikan kepada Allah SWT. Mencari rezeki, mencari nafkah, melaksanakan profesi yang halal. Kata “sakhkhara” di sini ada yang menerjemahkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Allah SWT memberikan kita iptek untuk “menaklukkan” alam semesta, apa yang ada di langit, bumi dan laut untuk dimanfaatkan kita ummat manusia dan makhluk lain di dunia. Kedua adalah untuk senantiasa berfikir untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, untuk kemaslahatan ummat, bukan untuk kepentingan individu dan kelompoknya, yang kebetulan sedang memiliki kekuasaan, Berfikir dan berdzikir adalah perilaku inheren dalam diri seorang muslim dan mukmin. Kepemilikan yang melekat pada kita, adalah kepemilikan bukan kepemilikan mutlak, tapi kepemilikan yang bersifat amanah, yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Ketiga adalah berjiwa besar, banyak memaafkan, termasuk kepada orang-orang yang tidak paham atau tidak ramah kepada ummat islam. Kita bahkan diperintahkan untuk mendoakan mereka, yang jauh dari hidayah Allah SWT, bahkan kepada orang kafir sekalipun. Kita diperintah untuk berjiwa besar dan penuh kesabaran atas orang-orang tersebut. Sejarah sudah banyak membuktikan bahwa mereka yang benci islam bahkan menjadi pejuang islam yang luar biasa, hingga akhir hayatnya. Allah SWT akan membalas perbuatan yang mereka lakukan. Keempat adalah menghasilkan kebaikan, dari fikiran dan mulutnya. Di mana pun berada, ummat islam harus menebar kebaikan, terutama dengan tauladan perbuatan baik. Manfaatnya akan kembali pada dirinya sendiri. Demikian juga, keburukan pun akan kembali pada dirinya sendiri, bukan pada orang lain. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka akan ditunjukkan jalan keluar dan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Menjawab pertanyaan jika sabar dan syukur dengan kualitas keimanman, bagaimana kiat-kiatnya mencapai hal itu? Dengan sabar, orang mumin dapat naik kelas, akan dinaikkan kelas kehidupannya baik di dunia, maupun di akhirat, kelak. Perhatikan Surat Al-Baqarah 153, “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar”. Demikian pula, perhatikan Surat Ali Imran ayat 200 (terakhir), “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.

Menjawab pertanyaan bagaimana mengingatkan ustadz/kyai yang berceramah dengan membaca ayat Quran tapi dibuat candaan agar jamaah tertawa? Jangan bercanda dengan ayat-ayat Al-Quran. Itu sebenarnya pengingat juga bagi kita para pendakwah untuk tidak melakukan hal-hal tidak terpuji, Jika kita secara serius mendalami ayat-ayat Allah, insya Allah kita akan dijadikan orang baik. Cukuplah kita mencari penghargaan dari Allah SWT, bukan dari manusia. Kita akan dikelilingi para malaikat dan menjaga perilaku dan kehidupan kita. Hal itu seharusnya sudah cukup dan menjadi keyakinan kita semua.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *