Politik “Trah” Jokowi

Politik Jokowi
Politik Jokowi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Masa Jokowi berkuasa sebentar lagi berakhir. Apakah Jokowi pasca sudah tidak menjadi Presiden dengan demikian berakhir pula aktifitasnya di dunia politik? Orang berakal akan menjawab, tidak! Jauh-jauh hari ia telah mempersiapkan Putra Mahkotanya melalui jejak yang pernah di laluinya, Walikota Solo.

Berdatangan para petinggi negeri soan ke anak muda di solo itu, karena berharap disenangi oleh Jokowi. Artinya Jokowi sangat peduli dengan masa depan politik dari putranya itu. Jokowi ingin membangun “trah” politiknya. Apa salah jika ia mau begitu? Tentu tidak salah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dengan perlahan, tapi pasti Jokowi berusaha menyusun strategi jangka panjang untuk “trah” politiknya. Ia melirik PDIP sebagai jalan untuk anaknya, jalan yang pernah dilaluinya, namun belum “dimilikinya”.

Ia mengendors Ganjar jauh-jauh hari, menggunakan jejaring kekuasaan yang sedang dikendalikannya. Targetnya mudah d8mengerti, begitu Ganjar memperoleh tiket nyapres dari PDIP, peluang anaknya menggantikan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah terbuka. Tentu, Jokowi berharap Ganjar teprilih jadi Presiden. Karena hanya dengan begitu, peluang dia menjadi Ketua Umum.PDI Perjuangan jadi terbuka lebar. Kenapa harus jadi Ketua Umum PDI Perjuangan, padahal sudah tidak mungkin jadi Presiden lagi? Bukan untuk dia,.tapi untuk anaknya.

Itulah dilema dibalik pertarungan politik PDI Perjuangan hari ini.

Puan Maharani sesungguhnya memiliki sejumlah kelebihan daripada Ganjar. Puan pernah Menteri, bahkan Menko, dan saat ini Ketua DPR. Ganjar tidak pernah jadi Menteri, dan Menko. Ganjar juga tidak berprestasi bagus selama memimpin Jawa Tengah. Tapi kenapa survey-survey menunjukkan Ganjar lumayan bagus? Tiada lain karena di enders Jokowi tadi itu. Relawan Jokowi, jejaring kekuasaan Jokowi yang mengjatrol Ganjar sehingga seolah lebih tinggi elektabilitasnya daripada Puan.

Tapi tunggu dulu. Puan itu lebih diterima oleh kalangan yang lebih luas daripada Ganjar jika PDI. perjuangan mencalonkannya. Kenapa bisa? Ya bisa ! Karena kalau Ganjar sudah pasti tidak nyalon, mau tidak mau Jokowi alihkan jejaringnya ke Puan, dan Puan bisa saja mengambil tokoh Islam sebagai cawapresnya. Siapa? Ya bisa siapa saja dari kalangan tokoh Islam yang sudah dikenal luas.

Karena itu, wajar jika Ibu Megawati menunggu saat yang tepat tidak tergesa-gesa memutuskan siapa Capres dan Cawapres dari PDIP, juga karena PDIP memang memiliki kecukupan untuk mencalonkan tanpa berkoalisi dengan parpol lain.

So, bagaimana Jokowi berjuang memperjuangkan trah politiknya dengan menggusur trah politik Bung Karno di PDIP ? Kita ikuti saja kelanjutannya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *