Kisah Abu Nawas: Jadi Hakim, Hendak Menyembelih Bayi yang Jadi Rebutan, Mengapa?

Menyembelih Bayi yang Jadi Rebutan
Menyembelih Bayi yang Jadi Rebutan. Foto/ilustrasi: unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Berikut ini adalah kisah dua perempuan yang berebut satu bayi pada masa raja Harun Al Rasyid.

Namun keduanya saling mengklaim bahwa bayi tersebut adalah anak mereka.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara hakim tidak bisa membuktikan mana orang tua asli bayi tersebut.

Lalu, bagaimana solusi untuk bisa memecahkan masalah tersebut.

Berikut kisahnya dikutip dari kisah 1001 malam tentang Abu Nawas.

Suatu hari, ada kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki bayi itu.

Hakim  mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu.

Karena kasus berlarut-larut,  hakim menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid untuk meminta bantuan.

Raja turun tangan memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau mengalah.

Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya.

Karena tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan, Baginda memanggil Abu Nawas.

Abu Nawas hadir menggantikan hakim dan tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya.

Semua yang hadir yakin Abu Nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan.

Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat.

Keesokan hari sidang pengadilan diteruskan lagi.

Abu Nawas memanggil algojo dengan pedang di tangan.

Abu Nawas memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja.

“Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?” kata kedua perempuan itu saling memandang.

“Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?” tanya Abu Nawas.

“Tidak, bayi itu adalah anakku.” kata kedua perempuan itu serentak.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *