Prof. Dr. Din Syamsuddin Di Roma: Saatnya Umat Lintas Agama bekerja sama Membangun Peradaban Baru Pasca Pandemi Covid

Umat Lintas Agama bekerja sama Membangun Peradaban Baru
Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations Prof. Dr. Din Syamsuddin.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations Prof. Dr. Din Syamsuddin menyatakan bahwa telah tiba saatnya umat lintas agama bekerja sama membangun peradaban dunia baru pasca pandemi. Hal itu dikatakan Din Syamsuddin dalam pidatonya pada Konperensi Internasional Komunitas Sant’Egidio di Roma, 25 Oktober 2022. Konperensi tahunan ini mengangkat tema The Cry for Peace/Il Grido della Pace (Jeritan untuk Perdamaian) dihadiri 300 peserta dari berbagai agama dari banyak negara, dan ribuan pengembira anggota Komunitas Sant’Egidio dari berbagai negara. Dari Indonesia ikut hadir KH Dr. Marsudi Masyhudi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.

Din Syamsuddin dalam pidatonya pada Konperensi Internasional Komunitas Sant’Egidio di Roma, 25 Oktober 2022

Pada Upacara Pembukaan yg berlangsung di La Nuvola atau Rome Convention Centre (ikut hadir Presiden Italia Sergio Mattarella, dan Presiden Perancis Emmanuel Macron, serta Sekjen Liga Muslim Sedunia Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa. Kedua Presiden sama menyatakan bahwa agama sangat diperlukan pada masa sekarang ini, khususnya pada masa pasca pandemi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada awal pidatonya pada sesi tentang Pelajaran dari Pandemi (Lessons from the Pandemic), Din Syamsuddin mengatakan bahwa pandemi adalah bentuk musibah yg merupakan takdir Ilahi tapi merupakan akibat ulah insani. Sambil mengutip ayat al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 41 bahwa “telah nyata kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan manusia, maka Allah SWT akan merasakan sedikit dari apa yg mereka perbuatkan agar mereka kembali”, Din Syamsuddin menegaskan bahwa Pandemi Covid-19 adalah kejadian luar biasa yg perlu dijadikan pelajaran. Untuk itu, menurut Chairman of World Peace Forum (Forum Perdamaian Dunia) itu, umat berbagai agama harus mengambil hikmah dari musibah, yaitu membangun solidaritas atas dasar persaudaraan kemanusiaan.

Kolaborasi Lintas Agama adalah suatu kemustian. Karena menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini tidak ada satu kelompok agama yg bisa mengatasi masalah sendiri, tapi harus dalam bentuk kerja sama. Kolaborasi Lintas Agama, menurut mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini, tidak berarti mencampuradukkan keyakinan agama-agama, tapi kolaborasi mengambil bentuk kerja sama kemanusiaan. Sejatinya, agama diturunkan utk umat manusia dan kemanusiaan.

Kolaborasi Lintas Agama bukanlah hal baru. Umat berbagai agama sudah banyak bekerja sama, seperti di Indonesia Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) sudah sering bekerja sama dengan Catholic Relief Service, World Vision (Protestan), Buddha Tzechi, dll, khususnya dalam penanggulangi bencana alam. Kini saatnya, umat berbagai agama perlu mengembangkan kerja sama dalam menanggulangi akibat pandemi, dan membangun peradaban dunia baru pasca pandemi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *