Doktor Universitas Negeri Jember Sebut Anies-Khofifah Paket Lengkap Pilpres 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Khofifah Indar parawansa dan Ridwan Kamil (foto istimahl
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Anies Rasyid Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ideal dalam Pemilihan Umum 2024. Keduanya sama-sama orang nomor satu di provinsi terbesar pertama dan kedua di Indonesia.

“Saya membacanya tidak dalam konteks dukung-mendukung. Saya tidak peduli siapapun calon presiden dan wakil presiden, background-nya bagaimana. Saya melihat kriteria: bahwa Indonesia harus berbenah menghadapi ancaman global yang luar biasa dan memikirkan kepentingan generasi mendatang,” Muhammad Iqbal, doktor ilmu komunikasi Universitas Jember, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Iqbal, Indonesia harus menyiapkan sosok pemimpin kuat untuk menghadapi tantangan ke depan. “Kalau kriteria itu ada pada Anies dan Khofifah, maka mereka bisa bergabung dalam keselarasan visi ini. Ini paket lengkap, yang meliputi sektor dan seluruh urusan wajib pemerintah pusat dan daerah. Termasuk urusan visi dan masa depan Indonesia,” katanya.

“Kedua tokoh ini secara struktural tidak terikat dengan partai politik. Khofifah secara struktural tidak terkait langsung dengan Partai Kebangkitan Bangsa, walau pun secara kultural dia adalah Nahdlatul Ulama. Apalagi Anies Baswedan, yang bukan kader partai,” kata Iqbal. Keduanya sama-sama mantan aktivis mahasiswa. Anies pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam dan Khofifah di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Iqbal menyebut Khofifah ideal menjadi pendamping Anies karena memiliki rekam jejak yang bagus selama memimpin Jatim. “Dari aspek perekonomian, produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Timur pada kuartal pertama tahun 2022 menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia. Nomor satu DKI Jakarta. Di tengah resesi ekonomi global, perekonomian di DKI dan Jawa Timur relatif stabil,” katanya.

“Stabilitas perekonomian di Jawa Timur dan DKI tentu tidak mungkin lepas dari kemampuan kepemimpinan gubernur masing-masing. Pengalaman sebagai kepala daerah menjadikan Khofifah memiliki modal sangat kuat,” kata Iqbal.

Tak cukup itu. Sebagaimana Anies, Khofifah pernah menjadi menteri. “Posisinya sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Menteri Sosial menjadikan pengalamannya di bidang pemerintahan sudah sangat mumpuni,” kata pria kelahiran Surabaya ini.

“Dari aspek politik, khittah NU yang mendorong Nahdliyyin terus-menerus mengembangkan nilai-nilai keagamaan berbasis toleransi, multikulturalisme, dan pluralisme, itu ada pada sosok Khofifah. Di tengah kondisi keberadaban masyarakat yang saat ini dihantam ancaman polarisasi akibat buruknya etika di dunia digital, itu seharusnya menjadi modal sosial yang sangat kuat untuk memimpin Indonesia dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden,” kata Iqbal.

Dari sini Iqbal memiliki argumentasi rasional bahwa Anies dan Khofifah adalah pasangan paling ideal yang bisa memperoleh simpati pemilih perempuan dan pemilih pemula maupun milenial.

“Selama kepemimpinan Khofifah di Jawa Timur, gerakan-gerakan masyarakat digital, terutama untuk generasi milenial, sudah didorong ke 38 kabupaten dan kota. Dengan begitu para bupati dan wali kota seluruh Jatim punya platform yang jelas untuk gerakan literasi digital nasional. One big data menjadi salah satu visi-misi Gubernur Khofifah,” katanya.

Namun, Iqbal mengingatkan, Anies-Khofifah harus siap menghadapi pertanyaan kritis masyarakat, terutama dalam urusan visi, misi, dan program kerja masing-masing. “Siapapun capres dan cawapresnya harus siap ‘dibongkar isi kepalanya’ untuk bisa menyuguhkan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Sumber: beritajatim

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *