Jika Puan Dipasangkan dengan Tokoh NU Ini, Bakal Ada Nostalgia Pasangan Reformasi?

Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pemilihan presiden (Pilpres) memang masih lebih dari satu tahun mendatang. Kendati demikian, hawa-hawa koalisi antar partai sudah mulai tercium.

Berbagai partai sudah mulai bermanuver, namun PDI Perjuangan belum memunculkan bakal berkoalisi dengan partai mana. Bahkan PDIP juga belum menetapkan calon mereka.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Meski belum mengumumkan calon mereka, salah satu kader yang sering kali disebut-sebut bakal diusung adalah Puan Maharani, bahkan nama Puan sempat disandingkan dengan tokoh NU.

Dalam hal ini akademisi sekaligus pakar pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menyebutkan bahwa jika Puan dimajukan bersama salah seorang tokoh NU, maka bisa memunculkan nostalgia masa lalu.

“Ngomongin capres-cawapres nih, kita sampingkan dulu lah jago-jago seperti Prabowo, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo,” ujar Hendri Satrio dalam videonya yang diunggah di Tiktok.

“Puan Maharani nih, kira-kira siapa pasangan Puan Maharani yang kuat,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan soal pasangan capres-cawapres di era reformasi yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri yang bisa ditiru oleh Puan.

“Kalau kita balik lagi ke masa-masa reformasi gimana nih, waktu itu saat Gus Dur dan Ibu Mega bersama,” kata Hendri.

“Nah nanti 2024, Gus Yahya dan Puan Maharani, nah kalau ini kejadian, bukan hanya nostalgia zaman reformasi, bisa empat pasang kita, luar biasa buat demokrasi kita,” tambahnya.

Duet Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani di Pilpres 2024 memang sempat mencuat.

Namun hal ini kemudian ditepis oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Luqman Hakim Al-Jambi.

“Capres-Cawapres Gus Yahya-Puan nostalgia Gus Dur-Mega? Saya tidak dukung,” tuturnya dalam unggahannya di Twitter.

Menurut Luqman, NU masih menyimpan trauma akibat kudeta Gus Dur tahun 2001 silam saat berpasangan dengan Megawati yang tak lain adalah ibu dari Puan Maharani.

Sumber: Suara

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *