Survei Litbang Kompas Ungkap Citra Jokowi dan Ma’ruf Amin Menurun

Infografis kompas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan bahwa citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memiliki selisih jarak yang cukup jauh.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, citra Jokowi pada Oktober 2022 tercatat sebesar 75,1 persen. Sedangkan citra Ma’ruf Amin berada di angka 55,5 persen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dibanding survei Litbang Kompas pada bulan Januari dan Juni 2022, citra Jokowi dan Ma’ruf Amin mengalami penurunan seiring dengan turunnya tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintahan.

“Berbagai persoalan yang membelit pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, terutama dari sisi penegakan hukum dan ekonomi, membuat penilaian publik terhadap kinerja pemerintah cenderung turun. Ini membuat citra pemimpin pemerintahan juga ikut turun,” tulis peneliti Litbang Kompas Gianie, dikutip dari Kompas.id, Senin (31/10/2022).

Tingkat kepuasan pada kinerja pemerintahan sempat berada di angka 73,9 persen pada Januari 2022. Kemudian, turun menjadi 67,1 persen pada Juni 2022, dan 62,1 persen pada Oktober 2022.

Citra Jokowi yang menyentuh angka 80,1 persen pada Januari 2022 juga turun menjadi 76,5 persen pada Juni 2022 dan 75,1 persen pada Oktober 2022.

Setali tiga uang, citra Ma’ruf Amin juga terus turun dari 69,9 persen pada Januari 2022 menjadi 62,7 persen pada Juni 2022 dan 55,5 persen pada Oktober 2022.

Citra Ma’ruf Amin ini juga tercatat berada di titik terendah sejak ia menjabat pada Oktober 2019 lalu.

Namun, citra mantan ketua Majelis Ulama Indonesia ini bukan berarti terus melorot. Citranya sempat mencapai angka 74 persen pada April 2021 ketika citra Jokowi juga berada di puncak dengan angka 82,3 persen.

Survei Litbang Kompas juga menunjukkan, tidak semua lapisan publik memberi nilai minor terhadap citra Ma’ruf.

Publik yang memberikan penilaian citra yang baik atau baik sekali kepada Ma’ruf berasal dari responden pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pendukung Jokowi pada Pemilu 2019.

Bahkan, dari kalangan pendukung PKB, citra Ma’ruf dipersepsikan naik, yaitu dari 66,7 persen pada Juni 2022 menjadi 68,4 persen pada Oktober 2022.

Sementara secara kewilayahan yang memberikan citra baik kepada Ma’ruf Amin adalah publik yang berasal dari luar Jawa.

Dikutip dari Kompas.id, Juru Bicara Wapres Masduki Badilowi mengatakan, Ma’ruf Amin memang memilih tidak bersuara ketika Presiden Jokowi sudah bersuara cukup kencang.

”Wapres dan Presiden seperti satu wajah dua badan, tetapi pada dasarnya satu kepemimpinan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Ma’ruf Amin menjaga supaya tidak terkesan mengejar popularitas. Tetapi, untuk hal-hal yang memerlukan penegasan atau penjelasan, Masduki meyakinkan bahwa Ma’ruf selalu hadir.

Sementara itu, terkait penurunan kepuasan atas kinerja pemerintah, Masduki memilih tidak memberikan alasan.

”Ekonomi seluruh dunia memang bermasalah tapi tidak bisa kita beralasan begitu. Jadi kami akan terus berusaha memperbaiki keadaan. Salah satu contoh, politik anggaran APBN kita cukup besar dana yang diperuntukkan bansos, sangat signifikan,” ujarnya.

Sumber: kompas

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *