Gus Baha: Ini Bahayanya Manusia Bila Tak Bisa Berdamai dengan Diri Sendiri

Bahayanya Manusia Bila Tak Bisa Berdamai
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sebagai manusia biasa pasti kita pernah atau malah sering merasa begitu terpuruk.

Keterpurukan yang dirasakan oleh seseorang bisa berasal dari berbagai macam hal.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti permasalahan dalam hidup, komentar dari orang lain atau bisa juga karena diri sendiri yang tidak pernah bisa merasa bersyukur.

Kyai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim memberikan penjelasan mengenai bahayanya perasaan terpuruk yang disebabkan dari dalam diri sendiri.

Kyai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha merupakan kyai kenamaan asal Rembang.

Beliau adalah murid dari kyai kharismatik yakni almarhum Mbah Moen.

Dikutip dari akun TikTok Eling Gusti.id pada Sabtu (5/11/2022), kyai yang merupakan murid dari Mbah Moen tersebut menuturkan bahwa hal paling berbahaya adalah bermusuhan dengan diri sendiri.

“Kalau ada orang yang berfikir bahwa dia punya musuh dan musuh itu selain dirinya maka dia sangat-sangat bodoh,” ujar Gus Baha.

“Tidak tahu paling bahaya adalah hakikat dalam hidup adalah dirinya sendiri,” tambahnya.

Kemudian Gus Baha mengambil contoh bahwa orang mau dibunuh orang lain saja pasti menunggu sasarannya tepat dari musuh.

Tapi kalau mau bunuh diri pasti kan langsung, karena orang tersebut sudah bermusuhan dengan dirinya sendiri.

“Mudah mana dibunuh orang atau bunuh diri? Mudah bunuh diri,” ujar Gus Baha.

Kemudian Gus Baha juga memberikan contoh apabila kita tidak bisa berdamai dengan diri sendiri sudah pasti tidak akan bisa bahagia.

“Kamu tidak bahagia karena dihujat orang, itu nunggu sekian kasus baru dihujat orang kalau sudah dihujat orang jadi susah orang kok dimaki terus,” jelas Gus Baha.

“Sebelum orang lain menghujat anda hakikat anda sudah jadi orang menderita karena anda sering menghujat diri sendiri,” tambahnya.

Menurut Gus Baha asal muasal keterpurukan manusia adalah dari dalam dirinya sendiri yang sering mengeluh.

Karena dengan mengeluh tersebut, tanpa sadar manusia telah menghujat dirinya sendiri yang pada akhirnya akan membuat semakin terpuruk.

“Ya Tuhan miskin kok gak selesai-selesai. Punya istri kok berani sama suami, tetangga ngak suka saya, saya ini manusia apa?” tutur Gus Baha memberi contoh.

“Itu kan berarti anda menghujat diri sendiri, jadi yang paling menyengsarakan diri kita adalah diri kita sendiri,” pungkasnya.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *