Petani Tebu Keluhkan Harga Pupuk Mahal, Ini Penjelasan Jokowi

Petani Tebu Keluhkan Harga Pupuk Mahal, Ini Penjelasan Jokowi (foto sekretariat kepresidenan)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi penjelasan kepada petani tebu yang mengeluhkan ihwal mahalnya harga pupuk.

Keluhan tersebut, disampaikan petani tebu saat berdialog dengan Presiden Jokowi yang berkunjung ke Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pupuknya agak mahal pak Presiden,” kata Mardianto, salah satu petani wilayah kerja Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto, dalam video yang ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (5/11/2022).

Menanggapi keluhan tersebut, Jokowi mengatakan saat ini harga pupuk yang mahal menjadi masalah semua negara. Pasalnya, bahan baku pupuk sebagian besar dipasok oleh Ukraina dan Rusia yang kini sedang berperang.

Hal itu, lanjutnya, membuat distribusi dan produksi bahan baku pupuk terhambat yang menyebabkan kenaikan harga di sejumlah negara.

“Pupuk seluruh negara semuanya mahal. Problemnya kenapa? Karena bahan baku pupuk itu dari Ukraina sama Rusia yang lagi perang,” kata Jokowi.

Setelah mendengar penjelasan Jokowi, Mardianto pun mengungkapkan pupuk dengan jenis ZA yang memiliki kandungan Amonium Sulfat atau (NH4) 2SO4 untuk menyuburkan tanaman tak lagi langka seperti beberapa waktu.

“Kalau pupuk ZA tidak ada masalah, tapi ini bisa dibantu dari pabrik lain untuk bantuan kita dan kawan-kawan pak Presiden,” ungkap Mardianto.

Pada kesempatan itu, Mardianto juga mengatakan bahwa di tahun ini pabrik gula yang ada di wilayahnya berjalan lancar. Sehingga, pembayaran kepada para petani tebu juga lancar.

“Perlu kami menyampaikan di lapangan, Alhamdulillah untuk kurun waktu berapa tahun ini pabrik kita ini berjalan sangat lancar. Biasanya ada rusak ada ini, tidak pernah terjadi. Sehingga tahun ini, tahun kemarin Alhamdulillah harga gulanya cukup baik, pembayarannya lancar,” ujar Mardianto.

Dia pun menjelaskan, sebelumnya para petani tebu menerima pembayaran yang kurang lancar, hingga membutuhkan waktu berbulan-bulan. Bahkan pembayaran pada akhir tahun bisa diberikan pada bulan Maret tahun depan

Dalam dua tahun terakhir, lanjutnya, pembayaran kepada petani tebu berjalan lancar. “Yang sebelumnya itu sampai sekian bulan sampai bulan Maret, Alhamdulillah sekarang sudah lancar,” kata Mardianto.

Jokowi pun menanyakan berapa lama waktu pembayaran saat ini. Mardianto mengatakan dalam 5-10 hari sudah dibayarkan oleh perusahaan gula.

Sumber: inews

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *