Kisah Abu Nawas: Pura-Pura Buta Demi Merebut Kembali Uangnya yang Dicuri

Pura-Pura Buta Demi Merebut Kembali Uangnya
Kisah Abu nawas: Pura-Pura Buta Demi Merebut Kembali Uangnya. Foto: istock
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Di tengah perjalanan, Abu Nawas berpura-pura mau pipis dan meminta tolong si buta agar pundi-pundinya yang penuh berisi uang dipegangkan dahulu dengan baik-baik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara Abu Nawas pura-pura pipis, ia terus memerhatikan tingkah laku si buta. Kemudian si buta meraba-raba pundi-pundi itu dan hatinya mulai tergoda untuk memiliki isinya.

“Wah pundi-pundi banyak sekali isinya. Lebih baik aku mengambilnya lalu pergi. Pasti ia tidak bisa mencariku karena ia juga buta,” pikir si buta tersenyum.

Lalu ia meninggalkan Abu Nawas dan mencari tempat persembunyian agar tidak ditemukan. Dalam situasi demikian, Abu Nawas berpura-pura mencari si buta dan meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

“Ya Allah, malang benar nasib hamba. Tadi ditabrak orang, sekarang uang hamba dilarikan orang. Sial benar hamba. Ya Allah, semoga orang yang mengambil uang hamba terkena lemparan batu ini tepat pada tulang keringnya. Biar tahu rasa dia,” ujar Abu Nawas.

Setelah itu dengan jitu Abu Nawas melempari si buta dan persis kena tulang keringnya. “Aduh, aku kena,” gumam si buta meringis kesakitan.

Hal ini membuat si buta kelabakan. Ia segera beranjak mencari lagi tempat persembunyian untuk menghindari Abu Nawas. Akan tetapi, Abu Nawas yang pura-pura buta mengikuti si buta ke mana pun pergi.

Setelah dekat, Abu Nawas memohon lagi kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. “Ya Allah, semoga orang yang mengambil pundi-pundiku terkena lagi lemparan batu pada kepalanya,” ujar Abu Nawas.

Tidak lama kemudian terdengar lagi suara kesakitan dari si buta. “Aduh kena lagi. Kepalaku jadi benjol,” ucap si buta memegangi kepalanya yang benjol.

Si buta pun panik dan heran. “Kok doanya terkabul lagi. Ah, itu hanya kebetulan.”

Kemudian dia menghindar lagi dan terus menghindar, tetapi Abu Nawas tetap mengikutinya terus secara berturut-turut. Abu Nawas berdoa lagi sambil melakukan lemparan beruntun kepada si buta dan selalu tepat yaitu tepat mengenai perut, dada, dan terakhir muka.

“Mengapa semua sasaran yang akan dilempar selalu tepat mengenaiku?” pikirnya lagi sampai berkerut keningnya.

Si buta makin heran. Dia curiga. Tidak lama kemudian barulah si buta menyadari bahwa temannya itu Abu Nawas mempermainkannya.

“Kalau begitu saudara tidak buta. Saudara hanya mempermainkanku. Ambillah kembali pundi-pundimu ini,” ujar si buta tersebut.

Akhirnya si buta menyerahkan pundi-pundi itu kepada Abu Nawas dengan penuh kesedihan dan penyesalan terhadap nasibnya.

Abu Nawas sendiri pulang sambil tersenyum kegelian. Ia puas karena dapat membuktikan bahwa orang buta dapat juga bisa berbuat dosa. Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *