Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Dalam menjalankan ibadah sehari-hari, ternyata amalan-amalan tertentu menjadi amalan yang dicintai Allah. Amalan yang dimaksud adalah ibadah.
Dalam buku Fikih Ibadah oleh Yulita Futria Ningsih, arti dari ibadah sendiri adalah menghamba, atau juga bentuk perbuatan menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Makna ibadah sendiri dalam kitab Al-Hidayah adalah:
“Ibadah yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara melaksanakan semua yang diperintahkan-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya”
Dijelaskan juga dalam buku tersebut bahwa menurut Abdul Wahab, konsep ibadah adalah konsep tentang seluruh perbuatan lahir maupun batin, jasmani atau rohani, yang dicintai oleh Allah. Dalam surat Al-Fatihah ayat 5, Allah berfirman:
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”
Salah satu amalan atau ibadah yang paling dicintai oleh Allah diantaranya terdapat dalam sebuah Riwayat dari Abu ‘Abdirrahman bin Mas’ud, ia bercerita bahwa:
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai ‘amal apa yang paling dicintai Allah?’ beliau menjawab ‘shalat pada waktunya’, ‘lalu apalagi’ tanyaku. Beliau menjawab ‘berbakti kepada orang tua.’ kemudian apalagi, tanyaku. Maka beliau menjawab ‘jihad di jalan Allah.’ “(HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan Lain yang Juga Paling dicintai Allah
Selain amalan yang disebutkan dalam hadis di atas, ternyata ada amalan lain yang juga dicintai dan disukai oleh Allah. Mengutip buku Pesan-Pesan Moral untuk Meraih Sukses, Mulia, dan Selamat oleh Prof. Dr. Miftah Faridl, amalan tersebut di antaranya adalah:
1. Berdasarkan Shahih Al-Jami’ Al-Shaghir, amalan yang paling dicintai Allah adalah beriman kepada-Nya, kemudian bersilaturahmi, kemudian amar ma’ruf nahi munkar.
2. Kemudian, amalan selanjutnya yang paling Allah cinta adalah “engkau mati, sedangkan lisanmu berzikir kepada-Nya.” (HR Muslim)
3. Amalan yang paling utama, adalah membuat gembira seorang mukmin, menurup auratnya, memberi makan kepadanya, dan memenuhi keperluannya. (HR. Thabrani).
Dalam buku Fikih Sosial: Tuntunan dan Etika Hidup Bermasyarakat oleh Abdul Aziz ibn Fauzan ibn Shalih, usaha kita sebagai muslim yang membantu kebutuhan saudara, maka itu lebih baik dari pada melakukan I’tikaf di Masjid Nabawi selama sebulan.
Jika umat muslim membantu menyelesaikan kebutuhan saudaranya, maka Allah juga akan mengukuhkan kakinya di hari kiamat pada hari ketika kaki lain tergelincir.
4. Amalan yang paling utama adalah iman kepada Allah, jihad di jalan Allah, kemudian haji yang mabrur. (HR Bukhari)
5. Selanjutnya, amalan lain yang paling dicintai adalah istikamah melakukan ibadah. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa “seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?’ beliau menjawab ‘amal ibadah yang dilakukan secara tetap walaupun sedikit.” (HR. Bukhari).
