Rakyat Sehat Negara Kuat

Rakyat Sehat Negara Kuat
Jagaddhito Probokusumo, Residen Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FKKMK UGM-RSUP Dr Sardjito, Pengurus IDI Surabaya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sayangnya, 5,65% persen dari Puskesmas masih belum memiliki tenaga dokter. Bahkan 53% dari 10.373 Puskesmas belum memiliki 9 jenis tenaga kesehatan sesuai standar yang ditetapkan Kemenkes. Ibarat perang melawan penyakit, ujung tombaknya adalah Puskesmas. Para tenaga kesehatan adalah jenderal. Tidak mungkin menang perang jika jenderalnya saja tidak lengkap.

Setiap peringatan HKN seharusnya menjadi momen untuk mengevaluasi dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kesehatan kepada masyarakat. Dipimpin oleh Presiden dari level tertinggi sampai dengan kepala puskesmas memaparkan pencapaian terkait kesehatan di wilayahnya masing-masing.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pembangunan Berorientasi Manusia

Kita sering mendengar slogan 4 sehat 5 sempurna yang dicetuskan Bapak Gizi Indonesia. Pak Poorwo Soedarmo. Slogan tersebut merupakan bentuk sederhana dari konsep pola makan yang mewakili kebutuhan nutrisi lengkap demi menumbuhkan kesadaran gizi masyarakat Indonesia.

Namun, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kemenkes menunjukkan angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24.4%. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dan infeksi berulang.

Tingkat rata-rata IQ generasi muda Indonesia saat ini adalah 78,49 dan berada pada peringkat ke 130 dunia. Anak stunting tidak akan menjadi manusia yang produktif dan akan menjadi beban bagi negara di masa depan. Salah satu penyebab stunting yang utama adalah gizi.

Tidak terpenuhinya kebutuhan gizi nasional anak Indonesia menjadi PR serius bagi bangsa Indonesia ke depan. Tugas untuk menjawab tantangan tersebut, tidak hanya menjadi tugas dari Kemenkes semata namun menjadi tugas semua kementerian, terutama kementerian yang berkaitan dengan pemenuhan gizi 4 sehat 5 sempurna.

Pada suatu kesempatan wawancara di Kuala Lumpur tahun 2018, Mahathir Mohamad menyampaikan “Tidak ada negara yang senang jika orang asing membanjiri negara mereka”. Mahathir melanjutkan, “Nasionalism is all about what we do, not about what we talk.”

Hal ini juga dipertegas oleh Lee Kuan Yew dalam bukunya yang berjudul “Hard Truths to Keep Singapore Going” : “We have no neighbors who want to help us prosper.” Tidak ada negara lain (tetangga) yang akan membantu kita sejahtera. Baik Mahathir maupun Lee Kuan Yew sadar betul bahwa pembangunan manusia di negara mereka harus mereka bangun sendiri dan tidak bisa bergantung dari investasi negara lain.

Indonesia pada tahun 2045 diprediksi menjadi negara ekonomi terbesar ke 4 di dunia. Di masa itu Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara maju dan sejajar dengan negara adidaya. Momen bersejarah itu memang masih 23 tahun lagi. Namun jika tidak kita mulai saat ini juga maka hal itu akan menjadi ilusi semata. Benyamin Franklin menyatakan “If you fail to plan, you are planning to fail.”

Telah terbit pada Sabtu, 12 November 2022
https://www.kompas.id/baca/opini/2022/11/11/rakyat-sehat-negara-kuat

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *